Mulanya Tak Ada yang Berani Mendirikan Cabang NU di Tuban
NU Online · Jumat, 10 Oktober 2014 | 02:02 WIB
Kemunculan Nahdlatul Ulama (NU) di daerah Tuban, Jawa Timur, tergolong lebih muda jika dibandingkan daerah-daerah lain di Jawa Timur atau Jawa Tengah. NU yang didirikan pada tahun 1926, baru berdiri di Bumi Wali pada tahun 1935, itupun bukan di pusat kota, melainkan di Desa Kaliuntu, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban.
<>
“Salah satu penyebabnya, dikarenakan pengaruh dan wibawa dari KH Moertadlo. Beliau merupakan seorang ulama sepuh seangkatan KH Hasyim Asy’ari, yang masih memegang prinsip bahwa dakwah Islam tidak harus melalui organisasi, tetapi cukup melalui dakwah dan pengajian,” terang Wakil Rais Syuriyah PCNU Tuban KH Ahmad Mundzir, saat ditemui NU Online, belum lama ini (3/10).
Mundzir menambahkan, pendapat Kiai Moertadlo yang kala itu mengasuh Pesantren Ash-Shomadiyah Makam Agung Tuban, kemudian diikuti para kiai dan tokoh Islam setempat. Alhasil, tak ada yang berani mendirikan cabang NU di kota Tuban.
“Baru kemudian pada tahun 1935, sejumlah santri alumni Pesantren Tebuireng di Kecamatan Jenu mendirikan NU Cabang Jenu. Sehingga muncul anekdot Jenu (Jelas NU)!” ungkapnya.
Sebagai pengurus di masa awal, KH Khusen mengemban amanah sebagai Rais Syuriyah berduet dengan Kiai Umar Farouq sebagai Ketua Tanfidziyah.
Meskipun demikian, pada perkembangannya hingga Indonesia merdeka, NU di Tuban belum jua mengalami perkembangan yang pesat. Selain karena faktor di atas, kebijakan Jepang yang membekukan semua organisasi masyarakat dan politik di Indonesia juga menjadi alasan lain.
Hingga akhirnya, KH Wahid Hasyim, yang ketika itu menjabat sebagai Ketua Masyumi, datang menemui Bupati Tuban R.T. Soediman Hadiatmodjo dan memintanya untuk mengizinkan membuka cabang NU di daerah Tuban.
Pada tahun 1945 NU berdiri di kota Tuban dan dengan sendirinya keberadaan NU Cabang Jenu pun berakhir. (Ajie Najmuddin)
Sumber terkait : Buku Perjalanan NU Tuban (PCNU Tuban:2014)
Foto: Rais Syuriah pertama NU Jenu, Tuban, KH Khusen
Terpopuler
1
Fantasi Sedarah, Psikiater Jelaskan Faktor Penyebab dan Penanganannya
2
Khutbah Jumat: Lima Ibadah Sosial yang Dirindukan Surga
3
Pergunu Buka Pendaftaran Beasiswa Kuliah di Universitas KH Abdul Chalim Tahun Ajaran 2025
4
Pakai Celana Dalam saat Ihram Wajib Bayar Dam
5
Kabar Duka: Ibrahim Sjarief, Suami Jurnalis Senior Najwa Shihab Meninggal Dunia
6
Ribuan Ojol Gelar Aksi, Ini Tuntutan Mereka ke Pemerintah dan Aplikator
Terkini
Lihat Semua