Rais 'Aam PBNU Ajak Pengurus Mewarisi Dakwah Wali Songo yang Santun dan Menyejukkan
NU Online · Senin, 19 Mei 2025 | 10:00 WIB

Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar dalam acara Pelantikan PCNU Tulang Bawang, Lampung, pada Ahad (18/5/2025). (Foto: NU Online/Faizin)
Muhammad Faizin
Penulis
Tulang Bawang, NU Online
Rais ‘Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar mengajak seluruh jajaran pengurus Nahdlatul Ulama untuk senantiasa mewarisi jejak dakwah para Wali Songo, tidak hanya pada tataran nama dan simbol, tetapi lebih utama pada akhlak dan metode dakwah yang santun dan menyejukkan.
Kiai Miftach juga mengingatkan pentingnya meneladani kelembutan dan hikmah para Wali Songo dalam menyampaikan Islam.
Hal itu diungkap Kiai Miftach dalam acara Pelantikan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Tulang Bawang Masa Khidmah 2025–2030 di Pondok Pesantren Nurul Fattah, Penawar Jaya, Banjar Margo, Tulang Bawang, Ahad (18/5/2025).
“Kita tidak ingin pengurus NU berdakwah mengatasnamakan Wali Songo, tapi akhlaknya bertolak belakang. Mudah marah, suka mencaci, menantang, bahkan menjelek-jelekkan orang lain. Itu bukan dakwah ala Wali Songo,” tegasnya.
Baca Juga
Lima Pendekatan Dakwah Wali Songo
Ia mengutip sebuah hadits Nabi Muhammad tentang datangnya zaman ketika orang lebih banyak bicara daripada beramal.
"Lisannya sibuk mengomentari segala hal, semua ada statement-nya, semua ada perkataannya, tapi nol dalam amaliah,” ungkapnya.
KH Miftach juga mengingatkan bahaya hati yang dipenuhi kemarahan dan lisan yang digunakan untuk membuli sesama.
"Kalau sudah begitu, maka laknat Allah bisa turun. Telinga tidak bisa lagi mendengar nasehat. Hati menjadi tuli terhadap kebenaran,” lanjutnya.
Kiai Miftach mengajak para pengurus NU untuk memperkuat komitmen khidmat, yang ia istilahkan sebagai ngenger, yakni mengabdi tanpa pamrih sehingga akan mendatangkan barakah.
“Barakah itu jangkar dari semua kebaikan. Ilmu tanpa barakah hanya akan jadi kepintaran tanpa manfaat dan maslahat,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan agar pengurus tidak hanya aktif saat pelantikan, lalu pasif setelahnya.
“Jangan seperti manuk glatik cucue abang, setelah dilantik malah ongkang-ongkang. Terus maju dan kerjakan yang sudah disepakati,” pesannya.
Pada pelantikan tersebut, KH Abdullah Juremi dikukuhkan sebagai Rais Syuriyah PCNU Tulang Bawang, didampingi KH Masykur Al Faruq sebagai Katib Syuriyah. Sementara Kiai Zainal Musthofa dipercaya sebagai Ketua Tanfidziyah, dengan Bambang Gunawan sebagai Sekretaris Tanfidziyah.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua PBNU Prof Moh Mukri turut memberikan harapan agar pengurus NU mampu menghadirkan karya nyata, bukan sekadar karya kata.
“Ini hanya bisa terwujud dengan kolaborasi dan sinergi dari seluruh elemen. Semua harus jadi ladang khidmat demi terwujudnya kebaikan bersama,” tuturnya.
Hadir pada pelantikan tersebut Bupati Tulang Bawang Qudratul Ikhwan, jajaran Forkopimda Tulang Bawang, Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Provinsi Lampung, Pengurus PCNU se Provinsi Lampung dan para tokoh masyarakat di Kabupaten Tulang Bawang.
Terpopuler
1
Rais 'Aam PBNU Ajak Pengurus Mewarisi Dakwah Wali Songo yang Santun dan Menyejukkan
2
Kisah Levina, Jamaah Haji Termuda Pengganti Sang Ibunda yang Telah Berpulang
3
Gus Yahya: Warga NU Harus Teguh pada Mazhab Aswaja, Tak Boleh Buat Mazhab Sendiri
4
Fantasi Sedarah, Psikiater Jelaskan Faktor Penyebab dan Penanganannya
5
Hal Negatif yang Dialami Jamaah Haji di Tanah Suci Bukan Azab
6
Diundang Hadiri Konferensi Naqsyabandiyah, Mudir ‘Ali JATMAN Siapkan Beasiswa bagi Calon Mursyid
Terkini
Lihat Semua