PBNU Sosialisasi Beasiswa Santri ke Maroko, Tekankan Seleksi Transparan dan Dukungan Komprehensif
NU Online · Senin, 19 Mei 2025 | 17:45 WIB
Nidlomatum MR
Kontributor
Jakarta, NU Online
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), melalui Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI), menyelenggarakan sosialisasi program beasiswa studi ke Maroko bagi santri Indonesia, pada Ahad (18/5/2025).
Acara yang berlangsung secara daring ini membahas secara komprehensif tahapan pendaftaran, mekanisme seleksi, serta fasilitas dan dukungan yang diberikan kepada penerima beasiswa.
Ketua RMI PBNU KH Hodri Ariev menegaskan bahwa seleksi dilakukan secara independen dan berdasarkan kemampuan peserta, bukan koneksi.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap santri memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan beasiswa pendidikan berkualitas di luar negeri,” jelasnya.
"Tidak ada titipan sama sekali. Santri penerima beasiswa ditetapkan secara murni berdasarkan kemampuan mereka," tambahnya.
Sementara itu, PIC Beasiswa Maroko PBNU Muhammad Iqbal memaparkan beasiswa ini mencakup biaya pendidikan, akomodasi, dan living cost selama masa studi.

Ia menambahkan, pelamar harus memiliki dasar kemampuan bahasa Arab, bacaan kitab kuning, serta hafalan Al-Qur’an 30 juz yang dibuktikan dengan syahadah (sertifikat/ijazah). Beasiswa ini juga mewajibkan komitmen pengabdian kepada NU setelah menyelesaikan studi.
Dalam penjelasannya, Iqbal menyampaikan tahapan pendaftaran dimulai dari pengumpulan berkas, mengikuti ujian dan wawancara yang akan digelar pada 27–29 Mei 2025, serta mengikuti program inkubasi sebagai persiapan Tes Muqobalah bersama penguji dari Wizaratul Awqaf Maroko. Para peserta juga diwajibkan hadir di kantor PBNU untuk mengikuti tes langsung tersebut.
Sementara itu, Ketua PCINU Maroko Moch Cholilurrahman memberikan gambaran tentang kehidupan mahasiswa Indonesia di Maroko. Ia juga menekankan pentingnya penguasaan bahasa Arab serta memahami karakteristik keislaman Maroko atau Atsawabit Addiniyah yakni fiqh mazhab Maliki, tasawuf Sunni, dan teologi Asy’ari.
Muhammad Valentino Saputra, alumni program beasiswa 2022, berbagi pengalaman mengenai proses seleksi dan pentingnya semangat belajar, Ia menjelaskan tentang program tahap awal pembelajaran sebelum masuk ke universitas di Maroko serta budaya hidup di sana.
Kemudian, Nizar Muhammad Faruq al Qudsy, penerima beasiswa 2024, menjelaskan sistem-sistem pembelajaran di Maroko serta bagaimana pengalaman mengembangkan kemampuan bahasa di sana.
"Karena di Maroko, ketika tertuntut untuk memakai Bahasa Arab, selain itu bahasa keduanya adalah Prancis, jadi bisa mengembangkan kemampuan bahasa di sini," ujarnya memotivasi.
Selanjutnya, Nilna Zahwa Zaharah, delegasi tahun 2023, memaparkan kurikulum Ta'lim Atieq di Maroko yang padat dan terpadu, serta sebaran mahasiswa Indonesia di delapan kampus utama di berbagai kota.
Saat sosialisasi juga diinformasikan bahwa PBNU menyediakan Grup WhatsApp resmi sebagai sarana tanya jawab dan informasi lanjutan.
Dengan terselenggaranya sosialisasi ini, PBNU kembali menegaskan komitmennya dalam membina kader-kader santri unggul untuk menjadi duta Islam wasathiyah di kancah internasional.
Terpopuler
1
Fantasi Sedarah, Psikiater Jelaskan Faktor Penyebab dan Penanganannya
2
Rais 'Aam PBNU Ajak Pengurus Mewarisi Dakwah Wali Songo yang Santun dan Menyejukkan
3
Kisah Levina, Jamaah Haji Termuda Pengganti Sang Ibunda yang Telah Berpulang
4
Khutbah Jumat: Lima Ibadah Sosial yang Dirindukan Surga
5
Pergunu Buka Pendaftaran Beasiswa Kuliah di Universitas KH Abdul Chalim Tahun Ajaran 2025
6
Pakai Celana Dalam saat Ihram Wajib Bayar Dam
Terkini
Lihat Semua