Nasional

Gus Baha Jelaskan tentang Keamanan sebagai Syarat Haji

NU Online  ·  Ahad, 4 Mei 2025 | 17:01 WIB

Gus Baha Jelaskan tentang Keamanan sebagai Syarat Haji

Rais Syuriyah PBNU KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha. (Foto: Dok. Al-Munawwir Krapyak)

Jakarta, NU Online 
Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha) menjelaskan bahwa keamanan dalam proses haji merupakan hal penting. 


Hal ini disampaikannya saat ia mengajar Kitab Sahih Muslim juz 2 di Pondok Pesantren Mazro'atul Ulum Damaran 78 Kudus, Jawa Tengah


Bahkan, kata Gus Baha, kitab fikih seperti Fathul Mu'in memuat secara tegas di bab haji dengan mencantumkan keamanan perjalanan:


ويشترط ايضا للوجوب امن الطريق على النفس والمال. ولو من رصدي وان قل ما ياءخذه


"Dan juga disyaratkan untuk wajibnya (haji), aman perjalanan atas jiwa dan hartanya, sekalipun dari pembegal dan harta yang diambil berjumlah sedikit."


"Dulu banyak orang Arab yang jadi begal, jadi ketika orang mau haji maka harus bawa pengawal. Begitu keterangan yang pernah baca kitab Fathul Mu'in dan Fathul Wahab," jelasnya seperti dikutip NU Online dari akun YouTube PP Damaran 78 Mazroatul UlumUlum Official, Ahad (4/5/2025). 


Gus Baha menambahkan, dampak dari adanya syarat aman ini menimbulkan perdebatan ulama apakah seseorang tetap wajib haji ketika perjalanan tidak aman atau tidak wajib sama sekali. 


Perdebatan ini, katanya, muncul karena dulu memang masalah keamanan perjalanan haji betul-betul mengkhawatirkan. Terkhusus ketika melewati padang sahara, sebab terdapat banyak begal.


"Menimbulkan perdebatan ulama, ada ulama tipe seperti saya, maka tetap haji bagi orang yang kuat bayar pengawal atau security," imbuh Gus Baha. 


Dulu, katanya, dari Irak ke Makkah itu terdapat begal. Lalu ada ulama yang berfatwa bagi yang punya uang lebih maka diwajibkan haji. Semisal seseorang punya uang 200 juta, 100 juta untuk biaya haji dan sisanya biaya keamanan. 


"Tidak apa-apa, tetap wajib haji karena kuat bayar biaya keamanan dan menjadikan aman. Kira-kira menurut kalian, ketika ada begal apakah harus bayar keamanan atau langsung tidak wajib haji. Bayar keamanan saja ya, kelihatan gagah," ujar tokoh asal Rembang ini. 


Menurut Gus Baha, kalau para begal memiliki pasukan ahli bela diri, maka setidaknya orang yang haji dan kuat bayar keamanan maka bawa pengawal yang jago bela diri seperti pendekar dari Pagar Nusa atau dikawal Banser. 


Misalnya , lanjutnya, di sana diketahui ada begal 10 orang, maka setidaknya orang haji membawa pengawal 20 orang. Namun, berkahnya Irak itu berdaulat, menjadi negara yang kuat, lalu ada kepolisian, kemudian sanggup menghilangkan pengganggu seperti begal. Ini termasuk penting kebaikan menang dalam bernegara. 


"Di sisi lain ada juga ulama yang agak pesimis dan mengatakan bahwa haji tidak wajib secara mutlak karena mempertimbangkan keamanan. Intinya mampu membawa pasukan keamanan. Maka tetap haji. Ini tipe saya," tandasnya.