475 Ton Bumbu Masak dan 9 Hotel di Tanah Suci Sudah Disiapkan untuk Jamaah Haji Indonesia
NU Online · Jumat, 2 Mei 2025 | 12:00 WIB

Gambar ini hanya sebagai ilustrasi berita: petugas sedang membantu jamaah haji lansia turun dari bus. (Foto: MCH 2025)
M Fathur Rohman
Kontributor
Jakarta, NU Online
Sebanyak 475 ton bumbu masak sudah disiapkan untuk jamaah haji Indonesia selama beribadah di Tanah Suci. Jumlah bumbu masak mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 70 ton.
"Bumbu masak yang tahun lalu hanya 70 ton, sekarang 475 ton yang kami suplai untuk dapur-dapur katering jamaah," jelas Kepala Pelaksana BPKH Fadlul Imansyah di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Kamis (1/5/2025).
Fadlul juga mengungkapkan, pada tahun ini pengelola haji telah menyewa 9 hotel di Makkah dan Madinah untuk jamaah haji Indonesia yang berjsrak tidak terlalu jauh dari Masjidil Haram.
"Alhamdulillah, kami sudah booking 8 hotel di Makkah dan 1 hotel di Madinah khusus untuk jamaah Indonesia," ujar Fadlul.
"Semua hotel ini sudah kami kontrak bersama Kementerian Agama, dengan jarak terjauh hanya 4,5 km dari Masjidil Haram," tambahnya.
Ia mengaku, pada awalnya pengelola haji sudah mempersiapkan sebanyak 129 bus untuk jamaah haji Indonesia tetapi karena kendala teknis akhirnya digunakan oleh negara lain.
"Kami sebenarnya menyiapkan 129 bus, tapi karena masalah teknis akhirnya dipakai jamaah negara lain. Ini pelajaran berharga untuk perbaikan tahun depan," katanya.
Fadlul menyebutkan, pihaknya juga akan siapkan makanan darurat siap saji untuk dikonsumsi pada hari kritis saat pelaksanaan haji.
"Kami menyediakan makanan siap santap khusus di tanggal-tanggal penting. Tepatnya empat kali distribusi tiga kali di 7 Dzulhijjah, sekali di 8 Dzulhijjah, dan dua kali setelah Armuzna di 13 Dzulhijjah," ungkapnya.
Ia juga telah mempersiapkan dana darurat ketika area Masjidil Haram ditutup. Meskipun sudah disediakan makanan siap saji, tetapi dana ini bisa digunakan untuk membeli kebutuhan tambahan, oleh-oleh misalnya.
"Living cost ini khusus untuk kebutuhan saat area sekitar Masjidil Haram ditutup, meski sudah ada makanan siap saji, dana ini bisa untuk kebutuhan tambahan atau jajan secukupnya," tuturnya.
Menurut Fadlul, sejak 2023 pihak pengelola haji sudah menggunakan area komersial hotel tetapi untuk tahun ini akan berfokus untuk akomodasi dasar kemudian akan dikembangkan secara bertahap.
"Tapi tahun ini fokus utama masih pada penyediaan akomodasi dasar dulu. Baru tahun depan kami akan kembangkan layanan tambahan," ucapnya.
Â
"Delapan hotel di Mekah dan satu di Madinah baru permulaan. Yang penting jamaah bisa fokus ibadah tanpa terganggu urusan logistik," pungkasnya.
Terpopuler
1
Fantasi Sedarah, Psikiater Jelaskan Faktor Penyebab dan Penanganannya
2
Khutbah Jumat: Lima Ibadah Sosial yang Dirindukan Surga
3
Pergunu Buka Pendaftaran Beasiswa Kuliah di Universitas KH Abdul Chalim Tahun Ajaran 2025
4
Pakai Celana Dalam saat Ihram Wajib Bayar Dam
5
Kabar Duka: Ibrahim Sjarief, Suami Jurnalis Senior Najwa Shihab Meninggal Dunia
6
Ribuan Ojol Gelar Aksi, Ini Tuntutan Mereka ke Pemerintah dan Aplikator
Terkini
Lihat Semua