
Ustadz Salim Aljufri dalam acara Dakwah Sphere: Ngaji dan Temu Pegiat Dakwah Digital NU di Plaza Gedung Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Jakarta Pusat, pada Selasa (13/5/2025) malam. (Foto: tangkapan layar Youtube TVNU)
Rikhul Jannah
Kontributor
Jakarta, NU Online
Ketua Lembaga Dakwah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (LD PWNU) Gorontalo Ustadz Salim Aljufri membagikan empat tips berdakwah yang efektif untuk kalangan Gen Z atau generasi muda masa kini.
Hal itu ia sampaikan dalam acara Dakwah Sphere: Ngaji dan Temu Pegiat Dakwah Digital NU di Plaza Gedung Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Jakarta Pusat, pada Selasa (13/5/2025) malam.
1. Dakwah melalui medsos
Ustadz Salim menyampaikan bahwa sebanyak 62 persen Gen Z tidak hadir secara langsung di majelis ilmu. Anak-anak muda cenderung lebih suka menyimak dakwah melalui platform digital seperti Youtube, Instagram, Facebook, dan Tiktok, dibandingkan menonton melalui televisi.
"Saya berpikir sudahlah, kita bikin media sosial (medsos) tujuannya adalah bikin dulu yang 62 persen ini menjadi ladang dakwah,” ujarnya.
2. Sesuaikan topik
Ia menekankan bahwa topik dakwah harus relevan dengan persoalan yang sedang dihadapi masyarakat, khususnya anak muda.
Beberapa tema yang sering ia angkat di antaranya kesehatan mental (mental health), perceraian, bunuh diri, dan persoalan percintaan.
"Video saya itu semuanya memang yang pernah terjadi di dalam kasus manusia sekarang, secara umumnya,” ucapnya.
"Setiap ada orang yang curhat ke saya, saya buatkan video. Saya lihat DM (Direct Message) orang, komentar orang, bikin video tentang itu,” tambahnya.
3. Sampaikan inti ceramah sejak awal
Ustadz Salim menekankan pentingnya menarik perhatian audiens dalam tiga detik pertama. Ia menyadari bahwa kebanyakan anak muda tidak bertahan lama menonton video ceramah jika tidak langsung menarik.
"Jangankan lima menit, satu menit saja orang langsung scroll. Justru video saya itu 30 sampai 40 detik. Jadi yang bikin orang itu menarik dengan video kita, pada tiga detik pertama, kita harus langsung video itu bikin orang penasaran untuk nonton sampai selesai,” ujar Ustadz Salim.
4. Tampilkan gaya yang khas
Ia menyampaikan bahwa memiliki gaya atau penampilan yang khas penting sebagai identitas dai. Sejak awal berdakwah, ia mengaku konsisten menggunakan peci sebagai ciri khas saat tampil di media sosial.
“Pakaian saya memang sengaja tetap pakai peci supaya dakwah itu masuk,” katanya.
Di luar empat tips itu, Ustadz Salim juga menekankan pentingnya kejelasan sanad dan kapasitas keilmuan dalam berdakwah. Menurutnya, seorang dai tidak boleh hanya bermodalkan popularitas tanpa pemahaman agama yang memadai.
“Kita harus punya kejelasan dalam belajar. Jangan sampai kita karena sudah terkenal, menyampaikan sesuai dengan hawa nafsu. Kadang-kadang sebagian dai, karena sudah berpikir sudah terkenal akhirnya berbicara sesuai dengan isi kepalanya,” katanya.
“Pokoknya keluar sesuai dengan isi otaknya, penting saya viral dengan ini. Nah, ini agak bahaya juga. Kalau kita tidak tahu, jangan dibahas,” tegasnya.
Terpopuler
1
Fantasi Sedarah, Psikiater Jelaskan Faktor Penyebab dan Penanganannya
2
Khutbah Jumat: Lima Ibadah Sosial yang Dirindukan Surga
3
Pergunu Buka Pendaftaran Beasiswa Kuliah di Universitas KH Abdul Chalim Tahun Ajaran 2025
4
Pakai Celana Dalam saat Ihram Wajib Bayar Dam
5
Kabar Duka: Ibrahim Sjarief, Suami Jurnalis Senior Najwa Shihab Meninggal Dunia
6
Ribuan Ojol Gelar Aksi, Ini Tuntutan Mereka ke Pemerintah dan Aplikator
Terkini
Lihat Semua