Nasional HAJI 2025

Seluruh Tanah Haram adalah Masjidil Haram, Ini Penjelasannya

NU Online  ·  Senin, 19 Mei 2025 | 19:00 WIB

Seluruh Tanah Haram adalah Masjidil Haram, Ini Penjelasannya

Aktivitas jamaah haji di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, Ahad (18/5/2025) malam. (Foto: NU Online/Patoni/MCH 2025)

Makkah, NU Online

Salah satu harapan besar bagi jamaah haji ialah bisa sesering mungkin melaksanakan ibadah di Masjidil Haram dan berdoa di tempat-tempat mustajab. Namun, keinginan tersebut perlu dipertimbangkan kembali oleh jamaah haji mengingat kondisi fisik dan cuaca panas di Arab Saudi. Apalagi bagi jamaah haji lanjut usia (lansia) dan disabilitas.


Mustasyar Diny PPIH Arab Saudi KH Abdul Moqsith Ghazali menegaskan bahwa jamaah haji lansia dan disabilitas tidak perlu memaksakan diri sering-sering berangkat ibadah ke Masjidil Haram.


"Karena Ulama mengatakan bahwa seluruh Tanah Haram ialah Masjidil Haram," ujar Moqsith Ghazali, Ahad (18/5/2025) di Makkah.


Moqsith menjelaskan terkait ayat Al-Qur'an tentang Isra Miraj bahwa Nabi Muhammad di-isra-kan dari Masjidil Haram menuju Masjidil Aqsha.


"Sedangkan Rasulullah dijemput malaikat Jibril dari rumah Ummu Hani sehingga sebagian ulama menafsirkan seluruh Tanah Haram merupakan Masjidil Haram karena rumah Ummu Hani di luar area Masjidil Haram," ujar Moqsith.


Dengan begitu, menurut dosen Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu, jamaah lansia dan disabilitas tidak perlu khawatir. Karena, jelas Moqsith, beribadah di kamar hotel akan mendapatkan pahala seperti beribadah di Masjidil Haram.


"Insyaallah pahalanya sama seperti beribadah di Masjidil Haram," kata Moqsith.


"Jamaah lansia dan disabilitas, terutama yang menggunakan kursi roda hanya tidak mendapatkan tempat-tempat mustajab untuk berdoa di sekitar Ka'bah," imbuhnya.


Namun, imbuhnya, mustajab tidak hanya terkait tempat, tetapi juga waktu dan orang. Apalagi doa-doa tersebut disampaikan di Tanah Suci.


"Waktu-waktu mustajab selama di Tanah Suci bisa dimanfaatkan oleh jamaah lansia dan disabilitas untuk memanjatkan doa," ucapnya.


Nama asli Ummu Hani ialah Fakhitah binti Abi Thalib. Ia adalah sepupu Nabi Muhammad saw. Rumah milik Ummu Hani terletak berdekatan dengan Istana Raja Saudi di salah satu sisi dekat Masjidil Haram.


Rumah Ummu Hani merupakan rumah yang menjadi tempat Rasulullah tidur sewaktu peristiwa malam Isra Miraj. Nabi juga menceritakan kepada Ummu Hani tentang peristiwa Isra Miraj yang dialaminya sebelum Nabi Muhammad berjumpa dengan penduduk Makkah.