Rakernas Penyelenggaraan Haji 2025, Kepala BPH: Profesionalisme adalah Keniscayaan
NU Online · Kamis, 24 April 2025 | 22:00 WIB

Kepala BPH Irfan Yusuf bersama Menag Nasaruddin Umar dalam Rakernas Konsolidasi Penyelenggaraan Haji 2025 di Asrama Haji Bekasi, Jawa Barat, Rabu (23/4/2025). (Foto: tangkapan layar Youtube)
Muhammad Faizin
Penulis
Bekasi, NU Online
Badan Penyelenggara Haji (BPH) Menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Konsolidasi Penyelenggaraan Haji Tahun 1446 H/2025 M yang digelar di Asrama Haji Bekasi, Rabu (23/4/2025).
Kegiatan ini mengusung tema “Mengokohkan Sinergi, Menyempurnakan Layanan Haji” dan dibuka langsung oleh Kepala Badan Penyelenggara Haji (BPH) H Mochammad Irfan Yusuf.
Pada kesempatan itu, ia menegaskan bahwa peningkatan profesionalisme dalam seluruh rantai proses penyelenggaraan haji adalah sebuah keniscayaan yang tidak bisa ditawar. Hal ini sejalan dengan arah globalisasi sistem haji yang kini menuntut efisiensi, modernisasi, dan digitalisasi.
“Peningkatan profesionalisme dalam semua rantai proses penyerangan haji menjadi sebuah keniscayaan,” katanya pada acara yang dihadiri juga oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar ini.
Ia mengungkapkan bahwa Pemerintah Arab Saudi melakukan transformasi besar-besaran terhadap layanan haji dan umrah, menjadikan ibadah ini bukan hanya sebagai bentuk pengabdian spiritual, tetapi juga sebagai simbol kemajuan pelayanan publik dunia Islam.
“Perubahan ini merupakan tantangan nyata sekaligus peluang emas bagi kita untuk menyempurnakan sistem penyelenggaraan haji yang lebih efisien dan adaptif, tanpa kehilangan nilai-nilai pengabdian,” lanjutnya.
Ia mengungkapkan bahwa jemaah haji Indonesia berasal dari latar belakang sosial, budaya, tingkat literasi, dan kondisi kesehatan yang beragam.
Oleh karena itu, pendekatan layanan yang inklusif, terukur, dan berbasis data menjadi sangat penting. Dalam konteks ini, pemanfaatan teknologi informasi harus dioptimalkan, tidak sekadar diikuti.
Secara khusus, ia menyampaikan apresiasi tinggi kepada para Kepala Kanwil, Kepala Bidang, dan Kepala Seksi Haji daerah yang selama ini telah menjadi garda terdepan dalam pelayanan jemaah, mulai dari proses manasik hingga pemulangan.
“Kualitas layanan pra, saat, dan pasca-haji harus terus kita jaga dan tingkatkan. Ini bukan hanya soal kewajiban, tetapi juga bentuk pengabdian luhur kepada tamu-tamu Allah,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa segala inovasi dan solusi yang dirancang dalam Rakernas ini adalah bentuk ikhtiar mulia.
Ia mengajak seluruh pihak untuk memperkuat sinergi, membuka ruang kolaborasi, dan menelaah kembali setiap detail program dengan semangat kebersamaan.
“Hanya dengan langkah yang terkoordinasi dan jiwa kerja yang bersatu, kita dapat menghasilkan pelayanan terbaik bagi para Duyufurrahman,” katanya pada acara yang disiarkan langsung melalui kanal Youtube BPH.
Ia menegaskan dukungan penuh terhadap seluruh agenda Kementerian Agama dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun 2025. Dukungan ini adalah implementasi nyata dari amanah Perpres Nomor 154 Tahun 2024, sekaligus respon atas harapan besar yang telah disampaikan oleh Presiden Prabowo Subianto.
“Saya mengajak seluruh peserta Rakernas untuk memanfaatkan forum ini sebagai ruang strategis dalam merumuskan terobosan dan menyatukan langkah demi menghadirkan pelayanan haji yang efektif, efisien, dan nyaman. Apa yang kita susun hari ini, semoga menjadi amal jariyah bagi umat dan bangsa,” tandasnya.
Layanan haji 2025 sudah siap
Sementara itu, Menteri Agama Nasaruddin Umar mengungkapkan bahwa persiapan pelayanan bagi jemaah haji Indonesia di Arab Saudi tahun 2025 seperti akomodasi, konsumsi, dan transportasi hampir selesai. Menurutnya, sesuatu yang masih dibutuhkan adalah persiapan secara teknis untuk penyempurnaan akhir layanan untuk para jamaah haji.
"Masih akan dilakukan macam-macam pemulusan-pemulusan sehingga betul-betul nanti para pelaksana yang datang di tempat itu juga sudah tahu by name by address," katanya, terkait penyelenggaraan haji terakhir yang akan ditangani oleh Kemenag ini.
Ia mengungkapkan bahwa seluruh hotel di Mekah dan Madinah telah dikontrak. Terdapat 205 hotel di Makkah dan 95 hotel di Madinah. Lokasi hotel di Makkah berada di wilayah Shishah, Raudah, Jarwal, dan Misfalah. Sementara hotel di Madinah seluruhnya berada di Markaziah.
Layanan konsumsi di Makkah akan dilakukan oleh 55 perusahaan, sedangkan layanan konsumsi di Madinah dilakukan oleh 21 perusahaan.
Untuk layanan transportasi di Arab Saudi akan dilayani oleh 12 perusahaan bus antarkota, perhajian, dan empat perusahaan bus shalawat.
Kemenag juga menggandeng 8 perusahaan atau syarikat untuk melayani seluruh kebutuhan jamaah selama berada di Arab Saudi.
Terpopuler
1
Fantasi Sedarah, Psikiater Jelaskan Faktor Penyebab dan Penanganannya
2
Khutbah Jumat: Lima Ibadah Sosial yang Dirindukan Surga
3
Pergunu Buka Pendaftaran Beasiswa Kuliah di Universitas KH Abdul Chalim Tahun Ajaran 2025
4
Pakai Celana Dalam saat Ihram Wajib Bayar Dam
5
Kabar Duka: Ibrahim Sjarief, Suami Jurnalis Senior Najwa Shihab Meninggal Dunia
6
Ribuan Ojol Gelar Aksi, Ini Tuntutan Mereka ke Pemerintah dan Aplikator
Terkini
Lihat Semua