Perankan Gus Biru dalam Hati Suhita, Omar Daniel Pelajari Budaya Pesantren
NU Online · Jumat, 26 Mei 2023 | 04:30 WIB
Muhammad Syakir NF
Penulis
Cirebon, NU OnlineÂ
Bukan kali pertama Omar Daniel bermain untuk film bertema pesantren. Meskipun demikian, ia mempelajari seluk-beluk budaya pesantren untuk memerankan diri sebagai seorang Gus Biru dengan baik dalam film Hati Suhita.
Omar mengaku mempelajari budaya gus dan ning yang kental di pesantren-pesantren di Jawa Timur.
"Ngerasa Lebih positif menggali sisi karena ini dari Jawa Timur, sebelumnya Jawa Barat. Kalau Jawa Timur itu kan dengan segala budaya ning dan gusnya. Mereka pasti memiliki perbedaan ya," katanya usai penayangan Film Hati Suhita di Cirebon, Jawa Barat pada Kamis (25/5/2023).
"Budaya keseharian dan lain-lainnya juga pasti berbeda," lanjut aktor berdarah Arab, Belanda, dan Jawa kelahiran Surakarta, Jawa Tengah 28 tahun yang lalu itu.
Karenanya, ia mengatakan perlu adaptasi atas budaya tersebut dengan survey ke pesantren di Jawa Tengah, membaca, menonton tayangan soal pesantren, sampai banyak bertanya.
"Pasti adaptasi, workshop, reading, survey. Banyak nanya kepada suaminya Ning Khilma (penulis Novel Hati Suhita) juga karena beliau seorang gus. Budaya, apa yang boleh dan tidak boleh," katanya.
Adaptasi itu memang diperlukan bagi Omar karena dirinya yang tidak memiliki latar belakang pesantren. "Kalau soal hidup pesantren pasti berbeda karena saya bukan berlatar belakang pesantren," ujarnya.
Namun, secara personal, ia sendiri memiliki kesamaan dengan karakter Gus Biru yang diperankannya. "Kalau dari segi karakter ada kesamaan Gus Biru dan saya tapi nggak sama banget. Pasti ada perbedaannya," katanya.
Hormat ke guru
Sementara itu, Anggika Bölsterli mengaku tidak perlu adaptasi secara khusus untuk bermain di film Hati Suhita. Meskipun film tersebut berlatar pesantren, tetapi perannya sebagai Ratna Rengganis tidak berkaitan secara langsung dengan kultur pesantrennya.
"Adaptasi khusus mungkin tidak terlalu karena Ratna Rengganis tidak terlalu di pesantren," kata perempuan berdarah Swiss dan Jawa itu.
Meskipun demikian, ia menyampaikan belajar dari pesantren mengenai penghormatan terhadap guru yang luar biasa. "Pesantren ternyata sangat maju dan modern. Rasa hormat santri kepada guru-gurunya itu hal yang harus dipetik dan diajarkan ke anak-anak sekarang," pungkasnya.
Film Hati Suhita besutan Sutradara Archie Hekagery merupakan adaptasi dari novel Hati Suhita karya Khilma Anis yang terbit pada tahun 2019. Film ini sudah mulai tayang dan bisa ditonton di bioskop pada Kamis (25/5/2023).
Pewarta: Syakir NF
Editor: Muhammad Faizin
Terpopuler
1
Fantasi Sedarah, Psikiater Jelaskan Faktor Penyebab dan Penanganannya
2
Khutbah Jumat: Lima Ibadah Sosial yang Dirindukan Surga
3
Pergunu Buka Pendaftaran Beasiswa Kuliah di Universitas KH Abdul Chalim Tahun Ajaran 2025
4
Pakai Celana Dalam saat Ihram Wajib Bayar Dam
5
Kabar Duka: Ibrahim Sjarief, Suami Jurnalis Senior Najwa Shihab Meninggal Dunia
6
Ribuan Ojol Gelar Aksi, Ini Tuntutan Mereka ke Pemerintah dan Aplikator
Terkini
Lihat Semua