PBNU Dorong BGN Perbaiki Sistem, Hindari Keracunan dan Dapur Berhenti Beroperasi
NU Online · Jumat, 25 April 2025 | 16:00 WIB
Jakarta, NU Online
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ulil Abshar Abdalla (Gus Ulil) mendorong Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana untuk segera bertindak membenahi sistem Makan Bergizi Gratis (MBG). Hal ini demi tidak terjadi lagi keracunan, seperti yang terjadi di Batang, Jawa Tengah. Perbaikan sistem ini juga penting guna mencegah penutupan dapur MBG akibat BGN telat bayar operasional seperti yang terjadi di Kalibata, Jakarta Selatan.
"Kelemahan-kelemahannya harus segera diatasi. Karena kelemahannya kalau tidak diatasi, akan menjadi ancaman, tidak saja ancaman bagi program ini, tetapi juga ancaman untuk legitimasi pemerintahan Prabowo," katanya saat ditemui NU Online di Lantai 3 Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Salemba, Jakarta Pusat, pada Kamis (25/4/2025).
"Macam-macam (masalah MBG), ada makanan yang sudah basi, pembayaran yang terlambat, mutu makanan yang jelek, ada makanan yang datang ke sekolah muridnya sudah selesai makan sehingga tidak kemakan," tambahnya.
Meski begitu, Gus Ulil melihat bahwa program MBG ini dinilai bagus dan bakal menjadi perubahan besar karena rencana target bakal berefek pada 82 juta anak-anak seluruh Indonesia.
Masalah-masalah itu tentu tidak mudah untuk diatasi, tapi harus diselesaikan. Masalah itu muncul karena program sebesar ini pasti rumit dan manajemennya pasti berat. Meskipun demikian, ia berharap program ini dapat berjalan sukses, "Meskipun suksesnya tidak dalam skala yang kita harapkan, sukses sebagai skala 1 sampai 10 suksesnya 6 atau 6,5 ya itu pun masih bagus," ungkapnya.
Terkait kesuksesan pemerintahan Presiden Prabowo, Gus Ulil menilai kesuksesan program MBG bakal menjadi indikator utama. Sebab, MBG adalah program unggulan dan salah satu janji saat kampanye lalu yang bakal ditepati.
"Pak Prabowo legitimasi politiknya akan kuat kalau dia sukses di dalam program prioritasnya, salah satunya adalah MBG. Makanya pemerintah hati-hati. Pak Prabowo harus hati-hati betul-betul mampu mengatasi kelemahan-kelemahan yang sekarang sudah banyak dibicarakan oleh banyak pihak dan diungkap di Media sosial," ujarnya.
Jika manajemen program MBG bagus, lanjutnya, bakal menjadi nilai positif karena dalam tata kelola sebuah program strategis nasional. "Karena ini pengalaman belajar nasional yang menyangkut kebutuhan rakyat kecil, kalau jadi itu bagus sekali itu pelajaran menejemen yang luar biasa, mengatur kesejahteraan yang rill, yang dampaknya langsung ke masyarakat, artinya program ini punya taruhan besar sekali. Legitimasi pemerintahan presiden Prabowo bergantung pada program ini," terangnya.
Terpopuler
1
Fantasi Sedarah, Psikiater Jelaskan Faktor Penyebab dan Penanganannya
2
Khutbah Jumat: Lima Ibadah Sosial yang Dirindukan Surga
3
Pergunu Buka Pendaftaran Beasiswa Kuliah di Universitas KH Abdul Chalim Tahun Ajaran 2025
4
Pakai Celana Dalam saat Ihram Wajib Bayar Dam
5
Kabar Duka: Ibrahim Sjarief, Suami Jurnalis Senior Najwa Shihab Meninggal Dunia
6
Ribuan Ojol Gelar Aksi, Ini Tuntutan Mereka ke Pemerintah dan Aplikator
Terkini
Lihat Semua