Menag Minta Kebebasan Pers Tetap Hormati Keyakinan Beragama
NU Online · Kamis, 15 Januari 2015 | 03:01 WIB
Jakarta, NU Online
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengingatkan, kasus terjadinya penembakan atas sejumlah wartawan di Paris, Perancis, harus benar-benar menjadi pelajaran bagi semua pihak. Jangan sampai menyikapinya dengan hal-hal yang malah menimbulkan reaksi balik yang memperkeruh keadaan.
<>
“Reaksi emosional dengan menggalang kekuatan dengan cara membuat karikatur besar-besaran sebagai bentuk dukungan dan wujud simpati atas tewasnya insan media justru bisa timbulkan reaksi balik yang lebih keras yang sama sekali tak diharapkan,” katanya kepada NU Online dalam siaran pers, Kamis (15/1).
Menurutnya, kebebasan pers mestinya dilakukan dengan tetap menghormati keyakinan umat beragama, termasuk umat muslim yang tidak boleh menggambar wujud fisik Nabi Muhammad SAW. Sebaliknya, sebesar apapun kekecewaan dan amarah kita atas penghinaan seseorang terhadap keyakinan kita, tak lantas membolehkan kita main hakim sendiri dengan tindak kekerasan, apalagi sampai menghilangkan nyawa orang lain.
Rasulullah SAW, lanjutnya, mencontohkan saat dihina dan dilecehkan orang kafir, beliau justru mendoakan orang yang menghinanya itu, bukan membalas dengan kekerasan, apalagi membunuhnya. Semua silang sengketa mestinya diselesaikan dengan menempuh jalur hukum di pengadilan. Itulah cara beradab, bukan dengan main hakim sendiri, apalagi dengan menumpahkan darah sesama kita.
“Umat Islam Indonesia tak perlu terprovokasi dengan aksi tidak simpatik. Muslimin Indonesia harus tunjukkan bahwa esensi ajaran Islam adalah memanusiakan manusia, bukan justru menistanya,” tegasnya. (Mahbib Khoiron)
Terpopuler
1
Fantasi Sedarah, Psikiater Jelaskan Faktor Penyebab dan Penanganannya
2
Khutbah Jumat: Lima Ibadah Sosial yang Dirindukan Surga
3
Pergunu Buka Pendaftaran Beasiswa Kuliah di Universitas KH Abdul Chalim Tahun Ajaran 2025
4
Pakai Celana Dalam saat Ihram Wajib Bayar Dam
5
Khutbah Jumat: Tujuh Amalan yang Terus Mengalir Pahalanya
6
Ribuan Ojol Gelar Aksi, Ini Tuntutan Mereka ke Pemerintah dan Aplikator
Terkini
Lihat Semua