Helmy Faishal: Idul Adha Momen Tingkatkan Solidaritas di Masa Pandemi
NU Online · Jumat, 31 Juli 2020 | 08:45 WIB
Kendi Setiawan
Penulis
Jakarta, NU Online
Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini mengatakan, Idul Adha adalah momentum untuk merefleksikan nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran ibadah kurban. Menurutnya ajaran kurban sejatinya adalah sebuah ajaran tentang pengorbanan, keikhlasan, kesabaran, dan juga kemanusiaan.
“Ketiga nilai ajaran tersebut secara simbolik-metaforik dilukiskan melalui dialog yang melibatkan tiga manusia pilihan. Ketiganya, yakni Ibrahim, Siti Hajar, dan Ismail harus menjalani fase kehidupan yang sangat berat,” kata Sekjen Helmy, Jumat (31/7) di Jakarta.
Cinta ketiganya, lanjut Sekjen Helmy, diuji oleh Allah SWT. Suka cita dan rasa bahagia setelah dikarunia seorang putra yang telah dinanti sekian lama harus diuji sebab Allah menginginkan sang anak yang bernama Ismail itu disembelih dan dijadikan kurban.
Selain itu, kurban adalah medium untuk mendekatkan diri kepada Allah. Kurban menjadi salah satu media yang paling efektif untuk mengesampingkan egoisme sebagai upaya untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
“Egoisme adalah salah satu penyakit hati yang sangat berbahaya jika tidak dieliminasi. Sebab ia akan menggerogoti kesalehan sosial yang merupakan salah satu pilar kesalehan yang harus dijaga oleh seorang Muslim,” paparnya.
Karena itu, penting bagi umat Islam untuk merenungkan bahwa di tengah situasi pandemi seperti saat ini, ada hikmah yang terkandung di dalamnya. Salah satunya, kita bisa menjadikan momentum karantina ini sebagai wahana untuk menyemaikan spirit dan konsep baiti jannati yakni, konsep rumah sebagai sebuah surga yang manifes dalam kehidupan nyata.
“Kita bisa membangun tatanan masyarakat yang baik, juga mewujudkan semangat kohesi sosial yang luas dengan jalan paling sederhana, yakni memulai membangun tatanan kehidupan yang kohesif di mulai dari diri kita pribadi dan juga keluarga kita. Masyarakat yang baik, bangsa yang kokoh bisa terwujud dari tiang-tiang kecil keluarga yang kokoh dan kohesif,” ujar Sekjen Helmy.
Tak dapat dilupakan, Idul Adha harus dimanfaatkan untuk meningkatkan kepekaan, rasa peduli, dan juga memperbaiki ikatan-ikatan sosial, terutama di masa-masa sulit ketika wabah melanda seperti saat ini. “Semoga bangsa kita diberi kekuatan sehingga kita semua dapat keluar dari wabah ini dengan selamat,” pungkasnya.
Pewarta: Kendi Setiawan
Editor: Muhammad Faizin
Terpopuler
1
Fantasi Sedarah, Psikiater Jelaskan Faktor Penyebab dan Penanganannya
2
Khutbah Jumat: Lima Ibadah Sosial yang Dirindukan Surga
3
Khutbah Jumat: Tujuh Amalan yang Terus Mengalir Pahalanya
4
Pergunu Buka Pendaftaran Beasiswa Kuliah di Universitas KH Abdul Chalim Tahun Ajaran 2025
5
Pakai Celana Dalam saat Ihram Wajib Bayar Dam
6
Khutbah Jumat: Jangan Bawa Tujuan Duniawi ke Tanah Suci
Terkini
Lihat Semua