Gus Yahya Terima 12 Pimpinan Ormas Islam, Dorong Pemerintah RI Ambil Peran soal Kemerdekaan Palestina
NU Online · Rabu, 30 April 2025 | 18:00 WIB

Gus Yahya beserta jajaran PBNU berpose bersama 12 pimpinan Ormas Islam yang berkunjung ke Kantor PBNU, pada Rabu (30/4/2025). (Foto: NU Online/Suwitno)
Haekal Attar
Penulis
Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf menerima 12 pimpinan organisasi masyarakat (ormas) Islam, di lantai 3 Gedung PBNU, Jl Kramat Raya 164, Jakarta, pada Rabu (30/4/2025) sore.
Dalam pertemuan ini, para pimpinan ormas Islam ini sepakat untuk mendorong pemerintah Indonesia mengambil peran dalam usaha kemerdekaan Palestina.
Saat diskusi berlangsung, Gus Yahya memaparkan sederet tantangan yang dihadapi dalam upaya memerdekakan Palestina. Menurutnya, usaha itu harus didorong melalui pemerintah RI sebagai perwakilan resmi Indonesia di dunia internasional.
"Kelihatannya soal solusi itu tidak mungkin dikerjakan kecuali oleh negara (pemerintah) sebagai aktor-aktor. Karena ini soal internasional dan publik internasional itu aktornya negara-negara yang bisa diharapkan dan itu kesepakatan dari negara," katanya.
Gus Yahya juga menilai, negara-negara saat ini belum sampai pada tahap membicarakan soal Palestina. Hal itu akan menyulitkan sehingga perlu adanya penjudulan yang kuat agar seluruh negara terpancing membahas Palestina.
Pada kesempatan itu, Gus Yahya juga bercerita pengalamannya bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Gus Yahya hadir tidak mewakili apa pun dan Netanyahu menawarkan normalisasi hubungan Indonesia dan Israel. Namun Gus Yahya tidak menghendaki sampai ada titik cerah solusi terhadap Palestina.
"Memang ini bukan hanya soal rakyat Palestina, tapi karena masalah Palestina di dalamnya ada campur aduk kepentingan dari berbagai negara, baik di kawasan itu maupun di luar. Bahkan rakyat Palestina sendiri, mereka tidak bisa bertindak independen. Hamas bisa melakukan serangan hanya mungkin mendapat support logistik dari negara-negara lain," jelas Gus Yahya.
Sementara itu, Ketua Umum Wahdah Islamiyah Muhammad Zaitun Rasmin sangat mengharapkan PBNU yang selama ini sudah gencar menyuarakan isu kemanusiaan dan kemerdekaan Palestina, tetap mendorong pemerintah Indonesia melakukan pembelaan terhadap Palestina.
"NU dan Palestina sudah sangat lama perjuangannya, paling jauh dan paling dalam komunikasinya. NU representasi umat Islam, NU bisa memanfaatkan jaringan PBNU untuk kemerdekaan Palestina," jelasnya.
Sebagai informasi, para tokoh yang hadir antara lain Ketua Umum Dewan Dakwah KH Adian Husaini, Ketua Umum IKADI KH Ahmad Kusyairi, Ketua Umum AQL KH Bachtiar Nasir, Ketua Umum Wahdah Islamiyah KH Muhammad Zaitun Rasmin, Ketua Majlis Syuro PUI KH Dede Nurhasanah, Ketum Mathalul Anwar KH embay Mulya Syarief, Ketum Al-Irsyad Al-Islamiyah Prof Faisol Nasar Madi, Wakil Presiden Syarikat Islam Ustadz Ibong Syahroesyah, Ketum Al-Wasliyah Masyhuril Khamis, Wasekjen Persatuan Islam, Ir Muhammad Faisal, Ketum Hidayatullah Nashirul Haq Marling, dan Ketum Perti Syarfi Hutauruk.
Terpopuler
1
Fantasi Sedarah, Psikiater Jelaskan Faktor Penyebab dan Penanganannya
2
Khutbah Jumat: Lima Ibadah Sosial yang Dirindukan Surga
3
Pergunu Buka Pendaftaran Beasiswa Kuliah di Universitas KH Abdul Chalim Tahun Ajaran 2025
4
Pakai Celana Dalam saat Ihram Wajib Bayar Dam
5
Kabar Duka: Ibrahim Sjarief, Suami Jurnalis Senior Najwa Shihab Meninggal Dunia
6
Ribuan Ojol Gelar Aksi, Ini Tuntutan Mereka ke Pemerintah dan Aplikator
Terkini
Lihat Semua