Gus Ulil Jelaskan Pentingnya Pendidikan Politik Jangka Panjang
NU Online · Rabu, 15 November 2023 | 22:00 WIB
Malik Ibnu Zaman
Penulis
Jakarta, NU OnlineÂ
Dalam doktrin Ahlussunah wal Jamaah mengangkat imam (pemimpin) merupakan kewajiban. Menurut Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) H Ulil Abshar Abdalla, doktrin tersebut tidak hanya terfokus pada pemilihan ketua atau pemimpin, tetapi melibatkan peran masyarakat dalam memahami dan memberikan kontribusi pada perubahan yang diinginkan.
"Ini maknanya bukan hanya sekadar mencoblos, tetapi peduli kepada apa yang mereka perjuangkan. Jadi ini doktrin yang maknanya tidak hanya sekadar memilih ketua atau pemimpin atau presiden," ujar Gus Ulil, Rabu (15/11/2023).
Ia mencermati bahwa kultur politik di Indonesia masih bertumpu pada siapa calon yang dipilih oleh masing-masing individu, tanpa memperhatikan platform politik yang mereka gunakan. Ia menyadari bahwa perubahan itu tidak dapat terjadi dalam waktu singkat, Ulil menekankan perlunya pendidikan politik yang panjang.
"Memang salah satu perkembangan politik kita yang agak menyedihkan itu terlalu terpaku kepada tokoh. Kurang banyak mengeksplorasi atau mendidik untuk melihat secara lebih kritis, secara lebih dalam lagi apa yang ditawarkan oleh masing-masing calon kita," imbuhnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa Pemilu merupakan bagian dari civic engagement (keterlibatan masyarakat) di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sehingga menurutnya yang paling penting adalah pilihan politik yang berbeda jangan sampai menjadi faktor yang membuat persatuan lemah.
Ia berharap Pemilu 2024 dihindarkan dari segala bentuk politik identitas, serta berjalan dengan damai, dan masyarakat tidak terpolarisasi oleh pilihan dan aspirasi politik yang berbeda.
Lalu ia mengingatkan kembali imbauan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf dalam berbagai kesempatan yang menyatakan bahwa Pemilu merupakan tahapan yang harus dilewati untuk langkah ke depan guna meraih cita-cita besar bangsa Indonesia.
"Gus Yahya berkali-kali mengatakan Pemilu ini sebenarnya hanya tujuan antara saja. Tujuan yang paling penting adalah kita tidak ingin menjadikan Indonesia ini bisa meraih cita-cita besar yaitu Indonesia bisa menjadi salah satu negara maju dan sejahtera," terangnya.
Menurut Gus Ulil, untuk mewujudkan cita-cita besar tersebut maka pemilu tak boleh dijadikan sarana untuk kepentingan pribadi, tetapi sebagai sarana untuk mencapai cita-cita besar Indonesia, yakni menjadi negara maju dan masyarakatnya sejahtera.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Lima Ibadah Sosial yang Dirindukan Surga
2
Fantasi Sedarah, Psikiater Jelaskan Faktor Penyebab dan Penanganannya
3
Khutbah Jumat: Tujuh Amalan yang Terus Mengalir Pahalanya
4
Pergunu Buka Pendaftaran Beasiswa Kuliah di Universitas KH Abdul Chalim Tahun Ajaran 2025
5
Pakai Celana Dalam saat Ihram Wajib Bayar Dam
6
Khutbah Jumat: Jangan Bawa Tujuan Duniawi ke Tanah Suci
Terkini
Lihat Semua