Daerah

Dayah Darul Munawwarah Luncurkan Keren untuk Perkuat Ekonomi Umat

NU Online  ·  Sabtu, 31 Mei 2025 | 10:00 WIB

Dayah Darul Munawwarah Luncurkan Keren untuk Perkuat Ekonomi Umat

Peluncuran program Keren berlangsung di Aula Imam Syafi’i, kompleks Dayah Darul Munawwarah, Kecamatan Bandar Dua, Jumat (30/5/2025) (Foto: Helmi Abu Bakar/NU Online)

Pidie Jaya, NU Online
Dayah Darul Munawwarah Kuta Krueng, Kabupaten Pidie Jaya, resmi meluncurkan Program Kemandirian Pesantren atau disingkat Keren, sebuah inisiatif strategis yang menyinergikan kekuatan pesantren dan masyarakat dalam sektor pertanian.


Program ini dipandang sebagai jawaban atas tantangan kemandirian ekonomi pesantren sekaligus sebagai solusi untuk memperkuat ketahanan ekonomi umat di tengah tekanan krisis global yang terus berlangsung.


Peluncuran program Keren berlangsung di Aula Imam Syafi’i, kompleks Dayah Darul Munawwarah, Kecamatan Bandar Dua, Jumat (30/5/2025). Acara ini dihadiri oleh para geuchik, sekretaris desa (sekdes), keujruen blang, serta perwakilan warga dari 28 desa yang tersebar di dua kecamatan, yakni Bandar Dua dan Jangka Buya.


Dalam sambutannya, Abiya Kuta Krueng, Pimpinan Dayah Darul Munawwarah, menegaskan bahwa program KEREN merupakan bentuk nyata peran pesantren dalam menjawab tantangan zaman. Tidak hanya sebagai lembaga pendidikan dan dakwah, pesantren juga memiliki fungsi strategis sebagai lembaga pemberdayaan umat, sebagaimana ditegaskan dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren.


“Puluhan hektar lahan sawah yang sebelumnya tidak termanfaatkan kini akan digarap secara produktif dengan pendekatan kolaboratif. Kita ingin menjadikan pesantren sebagai pusat solusi umat, bukan hanya tempat mengaji, tetapi juga tempat membangun ekonomi,” tegas Abiya.


Program ini menggunakan pola kerja sama yang disebut meunawah, yaitu model tanam gotong royong antara pesantren dan masyarakat tani. Komoditas utama yang akan digarap pada tahap awal adalah padi, yang ditargetkan mampu memenuhi kebutuhan pangan internal pesantren serta masyarakat sekitar.


Pelibatan warga, tokoh gampong, dan para keujruen blang menjadi ciri khas pendekatan partisipatif dalam program ini. Menurut Tgk Mujlisal, guru senior di Dayah Darul Munawwarah, peluncuran ini tidak hanya bersifat seremonial, melainkan menjadi titik awal gerakan ekonomi berbasis pesantren yang menyatu dengan realitas masyarakat.


"Kegiatan ini mendapatkan antusiasme yang tinggi dari masyarakat dan berbagai kalangan. Ini adalah langkah konkret dalam membumikan konsep ekonomi mandiri berbasis keumatan melalui sektor pertanian," ujar Tgk Mujlisal.


Dalam forum peluncuran, sejumlah tokoh desa menyambut baik program tersebut. Salah satu keujruen blang dari Bandar Dua menyampaikan komitmennya untuk mendukung teknis pelaksanaan di lapangan.


“Ini program luar biasa. Kami siap kawal sampai panen, agar hasilnya maksimal dan berkelanjutan,” katanya.


Tahap kedua program KEREN dijadwalkan akan dimulai usai Hari Raya Idul Adha 1446 H dengan agenda perluasan lahan, peningkatan kapasitas produksi, serta pelibatan santri dalam pelatihan dan praktik pertanian.


Dayah Darul Munawwarah berharap, melalui program ini, akan lahir ekosistem pesantren yang mandiri secara ekonomi, sekaligus menjadi inspirasi bagi pesantren-pesantren lain di Aceh dan Indonesia untuk bergerak aktif dalam bidang pemberdayaan masyarakat.