LPBI PWNU Jateng Terjunkan Tim Bantu Korban Bencana Tanah Gerak di Brebes
Ahad, 27 April 2025 | 21:00 WIB

Penyerahan bantuan pinjam pakai berupa motor trail untuk mobilitas tim lapangan, serta memperkuat koordinasi di Posko Lapangan NU Peduli Kabupaten Brebes. (Foto: dok. LPBIU)
Brebes, NU Online
Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah bergerak cepat merespons bencana tanah gerak yang melanda Desa Mendala, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Bencana yang terjadi pada Kamis (17/4/2025) dini hari ini dipicu hujan deras berintensitas tinggi, diperparah oleh kontur lereng yang curam hingga mencapai 60 derajat.
Tanah gerak menyebabkan kerusakan signifikan di sejumlah dukuh, yaitu Krajan, Karanganyar, Babakan, dan Cupang Bungur. Data terbaru hingga Sabtu (26/4/2025) malam mencatat, total 120 rumah mengalami kerusakan berat dan 15 rumah lainnya berada dalam kondisi terancam. Selain itu, tiga tempat ibadah juga terdampak.
Jumlah keseluruhan warga terdampak mencapai 592 jiwa dari 174 kepala keluarga. Rinciannya terdiri dari 320 laki-laki dan 272 perempuan, termasuk bayi, balita, ibu hamil, ibu menyusui, serta lansia. Sebagian besar warga kini mengungsi di berbagai lokasi, seperti Pos Pengungsian Lapangan Futsal Gunung Poh (227 jiwa), Pos Pengungsian Dukuh Krajan (114 jiwa), rumah saudara (132 jiwa), dan lainnya.
"Alhamdulillah, tidak ada korban jiwa maupun luka dalam kejadian ini," kata Faizin M, salah satu petugas asesmen dari LPBI PWNU Jateng dilansir NU Online Jateng.
Untuk mempercepat penanganan, PW LPBI NU Jateng menurunkan tim ke lokasi. Mereka melakukan asesmen mendetail, menyerahkan bantuan pinjam pakai berupa motor trail untuk mobilitas tim lapangan, serta memperkuat koordinasi di Posko Lapangan NU Peduli Kabupaten Brebes.
Di lapangan, Tim NU Peduli melakukan evakuasi, pendistribusian logistik, penjagaan lokasi terdampak, pelayanan dukungan psikososial bagi anak-anak, serta asesmen lanjutan setiap sore.
Kebutuhan mendesak saat ini di antaranya terpal, selimut, perlengkapan bayi, minyak kayu putih, obat-obatan ringan, makanan ringan, pakaian dalam, sandal, serta perlengkapan makan untuk balita dan lansia. Armada mobil untuk distribusi logistik juga sangat diperlukan.
Meski demikian, kendala masih dihadapi tim di lapangan, seperti cuaca yang sering hujan dan kerumunan masyarakat yang datang untuk menonton di sekitar lokasi terdampak, yang berpotensi menghambat operasi.
"Tanah di lokasi masih aktif bergerak, sehingga kewaspadaan harus terus dijaga," imbuh Akhmad Syaiful, petugas data dan informasi LPBI NU Jateng.
Selain LPBI NU, unsur NU Peduli yang terlibat di lapangan meliputi Banser Tanggap Bencana (BAGANA), IPNU-IPPNU Sirampog, LPBI Brebes, GARFA, dan PAC Ansor Sirampog. Mereka bahu-membahu dalam misi kemanusiaan ini.
LPBINU Jateng menegaskan komitmennya untuk terus hadir mendampingi masyarakat hingga situasi benar-benar pulih.
"Merawat Jagat, Membangun Peradaban. Salam Tangguh, Salam Kemanusiaan, Salam Lestari, Siap untuk Selamat. Kita Jaga Alam, Alam Jaga Kita," demikian seruan solidaritas dari Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) LPBINU Jawa Tengah.