Mencintai Rasulullah sebagai Wujud Kedalaman Iman
NU Online · Senin, 15 Maret 2010 | 04:30 WIB
Mencintai Rasulullah SAW merupakan wujud dari internalisasi keimanan paling dalam. Hal tersebut sekaligus juga sebagai bentuk pengorbanan dan manifestasi dari ketaatan terhadap ajaran yang dibawanya.
Demikian diutarakan oleh Pendiri dan Pengasuh Pesantren Walisongo, Situbondo, Jawa Timur KH R Kholil As’ad Syamsul saat menyampaikan tausiah pada maulid akbar yang digagas Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PNU) Kota Bogor, Jawa Barat di Masjid Raya Kota Bogor, Ahad (14/3).<>
”Mencintai Rasulullah SAW merupakan bukti nyata keimanan seseorang. Kekuatan keimanan antara lain ditandai oleh adanya sambungan kuat dengan Rasulullah,” ujar Kholil As’ad.
Lebih lanjut Kholil As’ad mengemukakan, kecintaan terhadap Rasulullah akan berdampak pada dua hal, yakni terbangunnya hubungan kuat antara seorang Muslim dengan Rasulullah serta yang bersngkutan pada hari kiamat kelak akan disatukan bersama Rasulullah. ”Manusia akan dikmpulkan kelak dengan orang yang ia cintai,” tegasnya.
Karena itu, Kholil As’ad menyerukan kepada umat Islam, agar senantiasa mencintai Rasulullah dengan melestarikan tradisi maulid sera berbagai ritual lain yang dapat meningkatkan kualitas hubungan dengan Rasulullah.
Kholil melanjutkan, kuatnya hubungan dengan Rasulullah akan meningkatkan kualitas keimanan seseorang. Hal tersebut akan menjadi pembeda di tengah umat.
“Bilal bin Rabah selalu dikenang hingga sekarang karena kualitas pengorbanan dalam berjuang, karena kualitas taqwa. Dia dikenang bukan karena tampan atau kaya,” tambahnya. (hir)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Tujuh Amalan yang Terus Mengalir Pahalanya
2
Khutbah Jumat: Lima Ibadah Sosial yang Dirindukan Surga
3
Khutbah Jumat: Menyambut Idul Adha dengan Iman dan Syukur
4
Pakai Celana Dalam saat Ihram Wajib Bayar Dam
5
Khutbah Jumat: Jangan Bawa Tujuan Duniawi ke Tanah Suci
6
Khutbah Jumat: Merajut Kebersamaan dengan Semangat Gotong Royong
Terkini
Lihat Semua