Terus Bertambah, Korban Meninggal Gempa Maroko 2.901 orang, 5.530 Luka-Luka
NU Online · Rabu, 13 September 2023 | 05:30 WIB

Orang-orang tidur di trotoar alun-alun Jemaa el-Fna karena takut terjadi gempa lagi. (Foto: Getty Images)
Muhammad Syakir NF
Penulis
Jakarta, NU Online
Data terbaru Kementerian Dalam Negeri Maroko menunjukkan bahwa terdapat 2.901 orang meninggal per Selasa (12/9/2023) pukul 13.00 waktu setempat. Gempa tersebut juga mengakibatkan 5.530 orang luka-luka.
"Jumlah korban jiwa akibat gempa bumi yang melanda beberapa provinsi dan prefektur di Maroko pada tanggal 8 September, meningkat menjadi 2.901 orang, sementara korban luka mencapai 5.530 orang, berdasarkan jumlah korban terbaru yang dirilis pada pukul 13.00 oleh Kementerian Dalam Negeri," tulis MAP sebagaimana dikutip dari data terbaru Kementerian Dalam Negeri Maroko pada Selasa (12/9/2023) malam waktu setempat.
Laporan tersebut mencatat penambahan jumlah kematian pada Provinsi Al Haouz, yakni 1.643 korban jiwa dari semula 1.452. Sementara tidak ada kematian baru yang dilaporkan di provinsi dan prefektur lainnya, menurut kementerian. Di antara korban meninggal, 2.884 orang telah dimakamkan.
MAP juga menyebutkan bahwa otoritas publik melanjutkan upaya mereka untuk mempercepat operasi penyelamatan, mengevakuasi dan memberikan perawatan bagi korban luka, dan memobilisasi semua sumber daya yang diperlukan untuk menanggapi dampak dari tragedi ini.
Gempa yang mengguncang Maroko pada Jumat (8/9/2023) malam itu berkekuatan 6,8 skala Richter, bahkan mendekati 7 skala Richter.
Gempa ini berpusat 80 km barat daya Marrakesh. Getarannya yang dahsyat ini terasa hingga sejauh 400 km dari titik pusatnya. Tak pelak, Ketua Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Maroko Muhammad Arief Arafat menyampaikan bahwa getaran juga terasa di wilayah yang berbatasan langsung dengan Aljazair.
"Teman-teman yang berada di Kota Oujda, perbatasan Maroko-Aljazair, merasakannya,” kata mahasiswa program magister ilmu-ilmu keislaman dan maqosidnya di Universitas Hassan II di Kota Mohammedia itu pada Sabtu (9/9/2023).
Baca Juga
Maroko, Negeri para Ulama
Ia juga mengabarkan bahwa seluruh warga Nahdliyin dan warga Indonesia di Negeri Maghrib itu selamat dari bencana mengerikan itu. “Alhamdulillah tidak ada korban dari warga Indonesia,” kata pria asal Jepara itu.
Terpopuler
1
Fantasi Sedarah, Psikiater Jelaskan Faktor Penyebab dan Penanganannya
2
Khutbah Jumat: Lima Ibadah Sosial yang Dirindukan Surga
3
Pergunu Buka Pendaftaran Beasiswa Kuliah di Universitas KH Abdul Chalim Tahun Ajaran 2025
4
Pakai Celana Dalam saat Ihram Wajib Bayar Dam
5
Kabar Duka: Ibrahim Sjarief, Suami Jurnalis Senior Najwa Shihab Meninggal Dunia
6
Ribuan Ojol Gelar Aksi, Ini Tuntutan Mereka ke Pemerintah dan Aplikator
Terkini
Lihat Semua