PMII Pontianak Raya Bagikan 1000 Nasi Kotak untuk Korban Banjir
NU Online · Jumat, 12 November 2021 | 07:51 WIB
Siti Maulida
Kontributor
Sanggau, NU Online
Sudah tiga pekan ini wilayah Kalimantan Barat bagian timur terendam banjir akibat curah hujan yang tinggi, terkhusus di daerah Kabupaten Sanggau. Semua mobilitas masyarakat di daerah tersebut berhenti sehingga penduduknya kewalahan dalam memenuhi kebutahan pokok setiap harinya.
Mengingat hal tersebut, Pengurus Cabang (PC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Pontianak Raya dan Tim Satu Abad Nahdlatul Ulama Kalimantan Barat berinisiasi membagikan 1000 nasi kotak kepada korban dengan menggandeng Rumah Makan Minang dan Pewarsa, Kamis (11/11/2021).
Ketua PMII Pontianak Raya, Kurniawan mengatakan bahwa pihaknya mengawali kegiatan dengan menyusuri beberapa titik di Kecamatan Kapuas Kabupaten Sanggau, termasuk di lokasi pengungsian yang didirikan relawan maupun Pemerintah Daerah Sanggau. Sejumlah warga diungsikan karena rumahnya terendam banjir hingga ketinggian dada orang dewasa.
“Warga tersebar di beberapa posko diantaranya di Kelurahan Beringin berjumlah 40 warga, dan 67 warga di Kelurahan Tanjung Kapuas, sisanya tersebar di posko pengungsian lainya,” ujarnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, aksi peduli bencana banjir di Kabupaten Sanggau ini sejalan dengan salah satu nilai dasar pergerakan PMII, yaitu habluminannas.
"Dalam nilai pergerakan kami ada yang namanya habluminannas, menjalin hubungan baik dengan sesama manusia, saling tolong menolong. Itu yang melandasi mengapa hari ini kami bersama Rumah Makan Minang Ratu, Satu Abad NU, dan Pewarsa menggelar aksi sosial ini,” tandasnya.
Ia juga berpesan kepada warga yang terdampak banjir agar tetap bersabar karena segala yang terjadi termasuk musibah pada hakikatnya adalah datang dari Allah.
“Karena Allah menguji hamba-Nya sampai dengan batas kemampuan, tidak lebih dari itu. Semoga bencana banjir ini segera berlalu, sehingga keadaan kembali normal, tetap melangitkan doa agar Kabupaten Sanggau wilayahnya normal kembali,” ucapnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Kurniawan, air menggenang sejak tiga minggu yang lalu dan masyarakat sampai saat ini masih terus berdatangan ke tempat pengungsian.
"Air banjir masih pasang surut. Kalau pagi surut tapi hanya sebentar, kalau sudah masuk waktu sore kembali naik lagi menggenangi rumah warga, selain karena curah hujan tinggi, juga karena air kiriman dari bukit serta luapan dari Sungai Kapuas,” pungkasnya.
Kontributor : Siti Maulida
Editor: Aiz Luthfi
Terpopuler
1
Fantasi Sedarah, Psikiater Jelaskan Faktor Penyebab dan Penanganannya
2
Khutbah Jumat: Lima Ibadah Sosial yang Dirindukan Surga
3
Pergunu Buka Pendaftaran Beasiswa Kuliah di Universitas KH Abdul Chalim Tahun Ajaran 2025
4
Pakai Celana Dalam saat Ihram Wajib Bayar Dam
5
Kabar Duka: Ibrahim Sjarief, Suami Jurnalis Senior Najwa Shihab Meninggal Dunia
6
Ribuan Ojol Gelar Aksi, Ini Tuntutan Mereka ke Pemerintah dan Aplikator
Terkini
Lihat Semua