Kue Kaoya, Suguhan Lebaran Idul Fitri Masyarakat Bonang Lasem Rembang
NU Online · Sabtu, 29 Maret 2025 | 21:00 WIB

Kaoya, kue kering khas Desa Bonang Lasem masih jadi pilihan suguhan selama Idul Fitri. (Foto: NU Online/Ayu Lestari)
Ayu Lestari
Kontributor
Rembang, NU Online
Belum afdhal rasanya saat Lebaran tiba, jajanan khas idul Fitri tidak tersaji di atas meja. Seperti halnya kehadiran kue kering kaoya yang selalu menjadi pelengkap suguhan saat Hari Raya Idul Fitri bagi warga Desa Bonang Lasem Rembang.
Kue kaoya hingga saat ini masih digemari, bahkan oleh kalangan generasi Z dan milenial. Kue ini bercita rasa khas aroma kacang hijau yang sangat renyah, dan gurih.
Ahmad Luthfil Hakim, pengusaha kue kering kaoya telah melayani sejumlah pembeli di beberapa langganan di sekitar desa. Untuk idul Fitri tahun ini, permintaan masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya.
"Produksi kue kering tahun ini masih sama seperti tahun sebelumnya. Untuk persiapan produksinya saya persiapkan 10 hari sebelum Idul Fitri," ucap Gus Luthfil, sapaan akrabnya, pada Sabtu (29/3/2025).
Selama proses pembuatannya pun, masih menggunakan alat-alat tradisional. Sebab Luthfi ingin masih mempertahankan cita rasa dari kue kering kaoya ini.
"Kalau pakai alat modern, saya khawatir rasanya tidak seenak menggunakan alat konvensional, cuma untuk cetakan kuenya memang bahannya berasal dari atom," terangnya.
Marliya, penjual kue kering kaoya sejak 2007 mengatakan bahwa saat ia masih kecil kerap melihat dan membantu ibunya untuk membuat kue sejak tahun 1990-an.
"Dulu itu sebenarnya ibu saya yang jualan, terus mulai dari saya masih SMA sering bantu-bantu. Terus tahun 2007 mulai saya yang produksi setelah ibu meninggal," tutur Marliya saat diwawancara di rumahnya, Sabtu (29/3/2025).
Marliya menjelaskan, komposisi yang diperlukan untuk membuat kue kering kaoya hanya memerlukan dua bahan yaitu kacang hijau dan gula pasir.
Sementara cara membuatnya, pertama-pertama kacang hijaunya dijemur terlebih dahulu. Setelah itu, disangrai hingga 30 menit, kemudian kulit kacang hijau dipisahkan.
"Kalau orang sini bilangnya setelah dicuci itu disosoh kacangnya, kemudian ditampehi hingga bersih, selanjutnya kacang hijau ditiriskan lalu masuk tahap penggilingan setelah halus, langkah berikutnya ditambah dengan gula pasir, kue dicetak dan siap disajikan," ujarnya.
Selain nastar, ia menjelaskan bahwa ada banyak kue kering lainnya yang cukup diminati masyarakat, di antaranya semprot, dan kue bunga mawar.
Perempuan yang telah berjualan sejak delapan belas tahun lalu ini mengaku bahwa omzet yang diperolehnya menjelang Lebaran Idul Fitri 2025 mencapai lebih dari Rp10 juta selama satu bulan.
Marliya menjual kue Kaoya per kg seharga Rp35 ribu. Omset per bulan sekira Rp6 juta per bulan.
"Biasanya kalau yang beli langsung ke rumah, saya kasih harga Rp30 ribu. Kalau semprot Rp30 ribu, kue mawar Rp25 ribu. Tapi kalau sudah di kios, saya jual Rp60 ribu per kilonya," jelas Marliya
Dalam memproduksi kue kaoya, Marliya hanya memasok sebanyak 500 buah per kemasan yang berisi 30 biji kue kaoya.
"Saya buat dari awal puasa, mulanya kemasan kecil dulu. Tapi lama-kelamaan kok yang beli banyak. Ya sudah saya buat juga versi kiloannya," sambungnya.
Marliya mengatakan bahwa selama berjualan di Pasar Barat Terminal Lasem, para reseller membeli setengah kilogram bakul seharga Rp30 ribu.
"Awal Ramadhan saya sudah buat. Pertama ukuran per 2 ons terus lama kelamaan banyak yang beli, akhirnya saya jual ukuran besarnya 1 kilogram hingga 2 kilogram," sahutnya.
Berdasarkan pantauan NU Online, perbedaan kue kering kaoya dengan kue kering lainnya dari sisi penggunaan bahan alami.
"Kue kaoya buatan saya insyaallah tidak ada bahan pengawet, kurang lebih bisa bertahan hingga tiga bulan," pungkasnya.
Terpopuler
1
Fantasi Sedarah, Psikiater Jelaskan Faktor Penyebab dan Penanganannya
2
Khutbah Jumat: Lima Ibadah Sosial yang Dirindukan Surga
3
Pergunu Buka Pendaftaran Beasiswa Kuliah di Universitas KH Abdul Chalim Tahun Ajaran 2025
4
Pakai Celana Dalam saat Ihram Wajib Bayar Dam
5
Kabar Duka: Ibrahim Sjarief, Suami Jurnalis Senior Najwa Shihab Meninggal Dunia
6
Ribuan Ojol Gelar Aksi, Ini Tuntutan Mereka ke Pemerintah dan Aplikator
Terkini
Lihat Semua