Hari Santri 2024, Pesantren Kauman Lasem Gelar Lomba Pidato Bahasa Krama hingga Pentas Seni
NU Online · Selasa, 22 Oktober 2024 | 20:45 WIB

Pondok Pesantren Kauman Lasem, Rembang, Jawa Tengah, menggelar berbagai perlombaan untuk memperingati Hari Santri 2024. Salah satu lomba itu adalah pidato bahasa Krama. (Foto: dok. istimewa)
Ayu Lestari
Kontributor
Rembang, NU Online
Pondok Pesantren Kauman Lasem yang dipimpin KH Zaim Achmad Ma'shoem menggelar tujuh lomba dalam rangka memperingati Hari Santri 2024, pada Selasa (22/10/2024).
Para santri Kauman Lasem, baik putra maupun putri, turut andil dalam meramaikan lomba yang digelar di depan Mushala Pondok Pesantren Kauman Desa Karangturi, Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang, pada 21-22 Oktober 2024.
Ketujuh lomba itu mulai dari pidato bahasa krama, musabaqah qiroatul kutub, tartil, kreasi nadzom, pembacaan maulid, cerdas cermat, hingga pentas seni.
Ketua Pelaksana Lomba Hari Santri 2024 X Wanudin menyampaikan, beberapa lomba yang diselenggarakan sangat menyesuaikan kultur dan kesukaan para santri. Sebab menurutnya, lomba-lomba itu cukup diminati.
"Tujuan diadakannya lomba ini untuk mencari kader-kader anak muda berkualitas yang shaleh shalehah, dan dengan kualitas yang baik menjadikan SDM-nya berkualitas yang baik pula, sehingga 20 tahun yang akan datang melahirkan generasi-generasi yang maju," katanya.
Ajang perlombaan Hari Santri 2024 ini diikuti oleh sebanyak 100 peserta.
"Alhamdulillah, banyak santri yang berpartisipasi ikut di tujuh lomba itu," lanjutnya.
Dari ketujuh lomba, ada satu lomba yang menarik, yakni pidato bahasa krama. Lomba ini digelar karena kebiasaan bertutur kata krama di masyarakat Jawa, khususnya bagi Gen Z, semakin terkikis.
"Kami panitia sangat berharap dengan adanya lomba pidato bahasa krama dapat menumbuhkan kepedulian santriwan-santriwati di Kauman Lasem untuk tetap bertingkah laku sopan dan membiasakan bertutur kata menggunakan bahasa krama Jawa," tandas X Wan.
Pidato bahasa Krama dimulai pukul 16.45 WIB. Kendati demikian, pidato berbahasa Jawa itu berorientasi dalam upaya membangkitkan dan menghidupkan kembali tradisi orang Jawa yang selalu mengedepankan andap asor (rendah hati) kepada semua orang.
Syarat penting dalam memenangkan lomba Pidato Bahasa Krama yakni dari segi kesesuaian tema, intonasi, improvisasi pidato, tahapan berpidato, serta ketepatan waktu dalam berpidato.
"Lima pokok penilaian dari juri itu menjadi bentuk capaian peserta dapat menang atau tidak," pungkas X Wan, santri putra Ponpes Kauman Lasem.
Senada, Ketua Pondok Santri Putri Pesantren Kauman Lasem Siti Luthfiturrohmah menegaskan bahwa lomba-lomba yang diselenggarakan dapat meningkatkan kreativitas santri sekaligus menyalurkan bakat dari masing-masing santri.
"Setiap tahun, Pondok Pesantren Kauman secara rutin gelar lomba di momen Hari Santri. Jadi, santri terbiasa untuk mengikuti lomba-lomba yang ada di pondok," kata Luthfi, sapaan akrabnya.
Luthfi berharap, para santri Kauman Lasem tetap bergembira dan tekun belajar dan mengaji.
"Harapan saya, mereka selalu bergembira dan tekun mengaji di pondok selama menjadi santri," sahutnya.
Terpopuler
1
Fantasi Sedarah, Psikiater Jelaskan Faktor Penyebab dan Penanganannya
2
Khutbah Jumat: Lima Ibadah Sosial yang Dirindukan Surga
3
Pergunu Buka Pendaftaran Beasiswa Kuliah di Universitas KH Abdul Chalim Tahun Ajaran 2025
4
Pakai Celana Dalam saat Ihram Wajib Bayar Dam
5
Kabar Duka: Ibrahim Sjarief, Suami Jurnalis Senior Najwa Shihab Meninggal Dunia
6
Ribuan Ojol Gelar Aksi, Ini Tuntutan Mereka ke Pemerintah dan Aplikator
Terkini
Lihat Semua