Nasional

Guru Besar UIN Jakarta Bagikan 3 Tips Lolos Beasiswa BIB 2025

Rabu, 30 April 2025 | 12:30 WIB

Guru Besar UIN Jakarta Bagikan 3 Tips Lolos Beasiswa BIB 2025

Ilustrasi pendidikan tinggi dengan beasiswa. (Foto: NU Online/Freepik)

Jakarta, NU Online

Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Prof Didin Nuruddin Hidayat membagikan tiga tips untuk lolos Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB) 2025. Ia menyampaikan bahwa BIB terbuka untuk umum, baik yang ingin melanjutkan pendidikan tinggi jenjang S1, S2, dan S3, di dalam negeri maupun luar negeri.


Pertama, perhatikan jadwal. Prof Didin menyampaikan bahwa calon pelamar beasiswa perlu mencatat jadwal dari pendaftaran hingga pengumuman hasil seleksi.


“Ini penting karena jangan sampai terlewat, ingat ya 31 Mei 2025 batas akhir pendaftaran,” ujarnya dalam Webinar Info Session: Ngobrol Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB) Kementerian Agama RI pada Selasa (29/4/2025).


Kedua, siapkan berkas persyaratan. Menurutnya, penting untuk mulai mencicil kelengkapan  berkas persyaratan sejak dini, diantaranya sertifikat resmi kemampuan Bahasa Ingris dan Arab, ijazah pendidikan, Letter of Acceptance (LoA), surat rekomendasi, serta esai.


“Saya sebagai tim BIB melihat dari seleksi berkas, masih banyak pelamar tidak sesuai berkas yang diminta, seperti sertifikat bahasa dari lembaga tidak resmi, kan sayang sudah cape-cape tes tapi ternyata bukan dari lembaga resmi,” katanya.


“Kalau ada berkas yang harus discan ya discan jangan difoto. Kalau ada yang pakai materai 10 ribu, ya pakai materai 10 ribu setiap lembarnya, jangan satu materai dipakai semua, ini langsung tidak lolos,” tambahnya.


Ia juga mengimbau calon pelamar beasiswa yang memiliki prestasi di bidang akademik atau non-akademik agar melampirkan bukti sertifikasi Prestasi tersebut.


“Pengalaman organisasi juga bisa dilampirkan, bahkan bagi yang punya hafalan Al-Qur’an bisa melampirkan sertifikat wisuda tahfiznya,” ujar anggota Tim Akademik BIB itu.


Ketiga, kreativitas dalam menulis esai dan rencana studi. Didin menekankan bahwa dalam esai dan rencana studi harus ditulis dengan kreatif serta menunjukkan dampak nyata bagi bangsa Indonesia.


“Kreativitas kalian bisa ditungkan di dalam esai dan rencana studi atau penelitian, harus ada dampaknya bagi bangsa Indonesia,” tegasnya.


Senada, Kepala Pusat Pembiayaan Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan (puspenma) Kementerian Agama (Kemenag) Ruchman Basori menyampaikan bahwa BIB bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi sumber daya manusia di Indonesia.


“Harapan kami dengan mendapatkan beasiswa ini, anak-anak Indonesia banyak yang menjadi ilmuwan hebat, akademisi yang hebat, pakar yang hebat sehingga bisa membangun Indonesia menjadi negara yang lebih maju seiring dengan perkembangan teknologi,” ujarnya.


Ruchman menyampaikan bahwa penerima BIB akan mendapatkan fasilitas antara lain biaya pendaftaran dan kuliah, tunjangan buku, biaya penelitian tugas akhir, transportasi, asuransi kesehatan, serta biaya hidup.


Informasi lebih lanjut tentang BIB dapat kunjungi https://beasiswa.kemenag.go.id/.