Pesantren Sebagai Lembaga Pendidikan Bagi Rakyat
NU Online · Ahad, 21 November 2010 | 01:02 WIB
Pondok Pesantren (Ponpes) dulunya merupakan lembaga pendidikan yang diperuntukkan bagi seluruh lapisan masyarakat, khususnya masyarakat kecil. Demikian diungkapkan KH. Salahuddin Wahid, Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Jombang.
“Dulu itu kan yang bisa sekolah di sekolah-sekolah Belanda cuma anak pejabat, anak-anak raja dan sebagainya, sementara rakyat kecil tidak bisa memperoleh pendidikan,” tuturnya saat memberikan sambutan acara peresmian gedung KH Yusuf Hasyim dan aula Bachir Ahmad di kompleks Tebuireng, Sabtu (13/11) siang.<>
Digambarkannya, pesantren saat itu tidak hanya mengajarkan pendidikan agama saja, tetapi juga pendidikan umum. Ia mencontohkan, Pondok Pesantren Tebuireng saat itu menjadi pesantren pertama yang memperkenalkan pelajaran umum dalam struktur kurikulum di tahun 1929.
Keadaan yang demikian membuat pesantren mampu menjadi wadah bagi rakyat kecil ketika keinginan untuk mengenyam pendidikan di sekolah Belanda tidak dimungkinkan. “Hal ini berlangsung, hingga muncul politik etis yang dicetuskan oleh Van De Venter,” mantan Wakil Ketua Komnas HAM ini.
Gus Sholah menambahkan, pada era kemerdekaan, pesantren adalah lembaga yang ramah kepada umat agama lain. Adanya kesamaan cita-cita dan rasa senasib sebagai kaum sebangsa membuat agama-agama lain turut mendukung kemerdekaan bagi Republik Indonesia. (wpp)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menyambut Idul Adha dengan Iman dan Syukur
2
Buka Workshop Jurnalistik Filantropi, Savic Ali Ajak Jurnalis Muda Teladani KH Mahfudz Siddiq
3
Lembaga Falakiyah PBNU Rilis Data Rukyatul Hilal Awal Dzulhijjah 1446 H
4
Khutbah Jumat: Relasi Atasan dan Bawahan di Dunia Kerja menurut Islam
5
Khutbah Jumat: Menanamkan Nilai Antikorupsi kepada Anak Sejak Dini
6
Ojol Minta DPR RI Tekan Menhub Revisi Dua Aturan soal Transportasi Online
Terkini
Lihat Semua