Persyaratan Calon Ketum PBNU Dinilai Tak Penuhi Semangat Kaderisasi
NU Online Ā· Ahad, 14 Maret 2010 | 09:23 WIB
Persyaratan calon ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang terdapat dalam drat Anggaran Rumah Tangga (ART) Nahdlatul Ulama yang akan dibahas dalam Muktamar ke-32 di Makassar dinilai tidak memenuhi semangat kaderisasi.
Hal ini disampaikan oleh Mantan Ketua Umum GP Ansor H Slamet Effendi Yusuf yang juga salah satu kandidat ketua umum PBNU. Dalam persyaratan baru itu, mantan pengurus badan otonom NU tidak dapat diajukan sebagai calon ketua umum PBNU.<>
Dalam draft ART NU pada Pasal 37 ayat 1 menyebutkan Pasal 37 bahwa āUntuk menjadi Calon Ketua Umum seseorang pernah menjadi Pengurus Besar Harian Nahdlatul Ulama atau pernah menjadi Pengurus Harian Tanfidziyah di tingkat Wilayah Nahdlatul Ulama.ā
Slamet yang pernah dua periode menjabat Ketua Umum GP Ansor itu menyesalkan tiadanya kalimat āatau pernah menjadi Pengurus Harian Badan Otonom NUā.
Ā
āPadahal badan otonom ini kan bagian dari NU, atau bagian dari proses pengkaderan NU. Aturan yang seperti ini tidak memenuhi semangat kaderisasi. Yang membuat aturan semacam ini adalah oknum yang kerdil, yang tidak faham kaderisasi,ā katanya kepada NU Online di Jakarta, Ahad (14/3).
Menurutnya, pasal yang menghalangi para kader yang aktif di badan otonom NU untuk maju sebagai calon ketua umum PBNU itu sempat diprotes oleh perwakilan wilayah-wilayah yang hadir dalam rapat pertama komisi organisasi untuk Muktamar ke-32 yang diadakan di Jakarta beberapa waktu lalu.
āTapi ternyata reaksi dari pengurus-pengurus wilayah itu tidak ditanggapi. Dan dalam draft yang ada, tidak mencantumkan kalimat āpernah menjadi dewan harian badan otonomā. Saya tidak tahu kenapa bisa jadi begitu,ā kata Slamet. (nam)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Tujuh Amalan yang Terus Mengalir Pahalanya
2
Khutbah Jumat: Lima Ibadah Sosial yang Dirindukan Surga
3
Khutbah Jumat: Menyambut Idul Adha dengan Iman dan Syukur
4
Pakai Celana Dalam saat Ihram Wajib Bayar Dam
5
Khutbah Jumat: Jangan Bawa Tujuan Duniawi ke Tanah Suci
6
Khutbah Jumat: Merajut Kebersamaan dengan Semangat Gotong Royong
Terkini
Lihat Semua