Warta
JELANG MUKTAMAR
Kiai Dukung Gus Sholah karena Gampang “Dituturi”
NU Online · Rabu, 9 Desember 2009 | 09:41 WIB
Jakarta, NU Online
Sejumlah kiai mendukung KH Sholahuddin Wahid atau Gus Sholah untuk memimpin NU karena figurnya yang tidak kontraversial dan gampang ‘dituturi’ atau dinasehati.
“Beberapa kiai menudung saja, saya tanya alasannya, karena njenengan (anda) gampang dituturi,” kata Gus Sholah dalam diskusi Reboan di Jakarta, (9/12).<>
Sejauh ini, Gus Sholah merupakan figur yang tidak pernah menimbulkan kontraversi seperti calon lainnya seperti tuduhan pendukung kelompok liberal atau dekat dengan kelompok syiah.
Sebenarnya, adik Gus Dur ini mengaku sudah tua karena usianya saat ini sudah mencapai 67 tahun. “Tapi sampean kan nga pernah sakit-sakitan dan bisa pergi ke mana-mana,” kata Gus Sholah menirukan para pendukungnya.
Untuk mensosialisasikan visi dan misinya tentang NU ke depan, Gus Sholah bersama sejumlah kandidat lainnya, yaitu Slamet Effendy Yusuf dan KH Masdar F Mas’udi telah berkeliling ke 8 propinsi.
“Ini untuk menghemat waktu wilayah dan cabang dan untuk mendapatkan masukan-masukan dari mereka tentang NU ke depan,” tandasnya. (mkf)
Sejumlah kiai mendukung KH Sholahuddin Wahid atau Gus Sholah untuk memimpin NU karena figurnya yang tidak kontraversial dan gampang ‘dituturi’ atau dinasehati.
“Beberapa kiai menudung saja, saya tanya alasannya, karena njenengan (anda) gampang dituturi,” kata Gus Sholah dalam diskusi Reboan di Jakarta, (9/12).<>
Sejauh ini, Gus Sholah merupakan figur yang tidak pernah menimbulkan kontraversi seperti calon lainnya seperti tuduhan pendukung kelompok liberal atau dekat dengan kelompok syiah.
Sebenarnya, adik Gus Dur ini mengaku sudah tua karena usianya saat ini sudah mencapai 67 tahun. “Tapi sampean kan nga pernah sakit-sakitan dan bisa pergi ke mana-mana,” kata Gus Sholah menirukan para pendukungnya.
Untuk mensosialisasikan visi dan misinya tentang NU ke depan, Gus Sholah bersama sejumlah kandidat lainnya, yaitu Slamet Effendy Yusuf dan KH Masdar F Mas’udi telah berkeliling ke 8 propinsi.
“Ini untuk menghemat waktu wilayah dan cabang dan untuk mendapatkan masukan-masukan dari mereka tentang NU ke depan,” tandasnya. (mkf)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Tujuh Amalan yang Terus Mengalir Pahalanya
2
Khutbah Jumat: Lima Ibadah Sosial yang Dirindukan Surga
3
Khutbah Jumat: Menyambut Idul Adha dengan Iman dan Syukur
4
Khutbah Jumat: Jangan Bawa Tujuan Duniawi ke Tanah Suci
5
Khutbah Jumat: Merajut Kebersamaan dengan Semangat Gotong Royong
6
Buka Workshop Jurnalistik Filantropi, Savic Ali Ajak Jurnalis Muda Teladani KH Mahfudz Siddiq
Terkini
Lihat Semua
