Surabaya, NU Online
Deklarator PKB KH Muchit Muzadi menilai konflik di PKB merupakan akibat kader-kader PKB mengedepankan politik kekuasaan untuk pribadi dan bukan politik kenegaraan untuk kesejahteraan rakyat.
"Saya tidak akan memberi nasehat apa-apa, tapi saya akan berdoa saja agar mereka kembali kepada politik kenegaraan dan bukan politik kekuasaan yang membuat mereka berkonflik seperti selama ini," ujarnya dalam acara "Temu Kangen" memperingati Hari Lahir (Harlah) ke-84 NU pada 16 Rajab 1428 (31 Juli) di kantor sekretariat PWNU Jatim, Surabaya, Senin.
<>Menurut Mustasyar (penasehat) PBNU itu, kader-kader PKB hendaknya kembali kepada hati nurani dan meneladani para ulama NU yang melahirkannya.
"Saya nggak ingin memberi nasehat, karena mereka bisa marah, saya akan berusaha memberikan teladan dan berdoa," ucap kakak dari Ketua Umum PBNU KHA Hasyim Muzadi itu.
Ia menambahkan NU secara institusi tidak boleh dibawa-bawa dalam politik praktis, karena NU merupakan organisasi independen, bebas, mandiri, dan tak menjadi bagian dari organisasi lain.
"Karena itu, Ali Maschan boleh-boleh saja mencalonkan diri dalam pilgub (pemilihan gubernur) Jatim, asalkan dia tidak pakai bendera NU, melainkan atas nama Ali Maschan secara individu," tuturnya.
Harlah ke-84 NU di Jatim akan dimarakkan dengan resepsi Harlah ke-84 NU di Pesantren Darussalam, Bondowoso pada 29 Juli, kemudian tasyakuran dan tumpengan Harlah ke-84 NU di kantor PWNU Jatim pada 30 Juli. (ant/eko)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Tujuh Amalan yang Terus Mengalir Pahalanya
2
Khutbah Jumat: Lima Ibadah Sosial yang Dirindukan Surga
3
Khutbah Jumat: Menyambut Idul Adha dengan Iman dan Syukur
4
Khutbah Jumat: Jangan Bawa Tujuan Duniawi ke Tanah Suci
5
Khutbah Jumat: Merajut Kebersamaan dengan Semangat Gotong Royong
6
Buka Workshop Jurnalistik Filantropi, Savic Ali Ajak Jurnalis Muda Teladani KH Mahfudz Siddiq
Terkini
Lihat Semua