Yang Dicintai dan Tidak Dicintai Allah
NU Online · Kamis, 15 Agustus 2019 | 04:30 WIB
Terkait dengan cinta dan tidak cintanya Allah, Direktur Sufi Center itu menjelaskan sifat orang-orang di mana Allah mencintai dan tidak mencintainya.
Berikut sifat orang-orang yang dicintai dan tidak dicintai Allah yang disebut KH Luqman Hakim dalam unggahan twitternya:
Ingat, kata Kiai Luqman, Allah mencintai:
1. Orang yang tawakal
Allah tidak mecintai (laa yuhibbu) orang:
1. Orang kafir
Dalam kesempatan lain, Kiai Luqman juga menjelaskan bahwa merasa hina-dina di hadapan Allah penting agar manusia tidak merasa paling baik dan paling mulia dalam kehidupan nyata.
“Manusia modern terlempar pada kehinaan maniak nafsu, namun menyangka dirinya mulia, hanya karena tidak pernah menjaga rasa hina-dinanya di hadapan Allah SWT,” ujar Kiai Luqman.
Padahal menurutnya, semakin manusia merasa hina-dina di hadapan Allah, semakin terbuka pintu kemuliaan-Nya. Di sini ia menegaskan bahwa kesombongan yang mengiringi sifat manusia tak ubahnya seperti sampah yang terbuang, hanya dipungut orang-orang hina.
Berupaya mendapatkan Rahmat Allah merupakan sesuatu yang diharapkan oleh semua orang. Namun, Rahmat tersebut tidak akan mampir bagi orang-orang yang selalu menghina-hina orang lain. Namun menurut Kiai Luqman, ciri orang yang sedang dihinakan Allah SWT ialah sering menghina-hina orang lain.
“Orang yang sedang dihinakan oleh Allah SWT biasanya selalu menghina-hina orang lain,” tutur penulis buku Filosofi Dzikir ini.
Menurut Praktisi Tasawuf ini, kebenaran itu tidak tumbuh dari ladang kesombongan dan merendahkan orang lain agar disebut lebih benar.
“Orang yang bungkam tidak menjawab pernyataan anda bukan berarti ia salah dan anda benar,” tegas Kiai Luqman.
Ia menyatakan bahwa agama Islam diturunkan bukan untuk mencela orang. Tetapi justru menyelamatkan karena ia merupakan jalan kehidupan yang penuh dengan nilai-nilai kebajikan universal.
“Islam, ada salam, ada silm (perdamaian) ada sulam (tangga menuju kepada-Nya) ada salim (sehat dan selamat) ada taslim, kesamuanya menggambarkan cita-cita peradaban manusia,” terang Kiai Luqman. (Fathoni)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Tujuh Amalan yang Terus Mengalir Pahalanya
2
Khutbah Jumat: Lima Ibadah Sosial yang Dirindukan Surga
3
Khutbah Jumat: Menyambut Idul Adha dengan Iman dan Syukur
4
Pakai Celana Dalam saat Ihram Wajib Bayar Dam
5
Khutbah Jumat: Jangan Bawa Tujuan Duniawi ke Tanah Suci
6
Khutbah Jumat: Merajut Kebersamaan dengan Semangat Gotong Royong
Terkini
Lihat Semua