Nasional

Buka Workshop Jurnalistik Filantropi, Savic Ali Ajak Jurnalis Muda Teladani KH Mahfudz Siddiq

NU Online  ·  Jumat, 23 Mei 2025 | 20:20 WIB

Buka Workshop Jurnalistik Filantropi, Savic Ali Ajak Jurnalis Muda Teladani KH Mahfudz Siddiq

Ketua PBNU Savic Ali padaWorkshop Jurnalistik Filantropi yang digelar di Gedung Baytut Tahfidz wa Turost (BTT) Yasmin Kroya, Cilacap, Jawa Tengah, Jumat (23/5/2025) sore (Foto: LTN NU Cilacap)

Cilacap, NU Online
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Savic Ali mengajak para jurnalis NU untuk meneladani sosok KH Mahfudz Siddiq, tokoh NU yang dikenal sebagai pelopor literasi dan jurnalisme di lingkungan Nahdlatul Ulama.


Hal itu disampaikan Savic Ali saat secara resmi membuka kegiatan "Workshop Jurnalistik Filantropi" yang digelar di Gedung Baytut Tahfidz wa Turost (BTT) Yasmin Kroya, Cilacap, Jawa Tengah, Jumat (23/5/2025) sore.


Di hadapan lebih dari 60 peserta yang merupakan kontributor dan calon kontributor media NU se-Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (FIY), Savic Ali bercerita bagaimana Kiai Mahfudz pada masanya berhasil menerbitkan majalah NU yang beredar di Jawa, Madura hingga Lampung Selatan.


Kiai Mahfudz Sidiq juga menulis buku Pedoman Tabligh dan buku tentang Ijtihad dan Taqlid sebagai pegangan warga NU ketika menghadapi kaum yang sering menyalahkan amalan NU.


"KH Mahfudz Siddiq bisa disebut sebagai bapak jurnalisme NU. Beliau bukan hanya menulis, tapi juga mengelola organisasi. Semoga kita bisa mewarisi semangat, hikmah, dan pengabdian beliau dalam kerja-kerja media dan penulisan," tuturnya. 


Selain itu, Savic juga menyoroti keberhasilan PCNU Cilacap dalam mengelola program kota infak (Koin) NU. Ia mengungkapkan kekagumannya terhadap semangat para ibu-ibu yang menjadi garda terdepan dalam gerakan filantropi tersebut.


"Saya senang bisa hadir di Cilacap dan menyaksikan langsung pergerakan Koin NU. Ternyata sebagian besar pelakunya adalah ibu-ibu. Ini bisa menjadi pelajaran bagi PCNU lain; kenapa di Cilacap bisa berhasil, sementara di tempat lain belum," ujarnya.


Savic Ali juga menyinggung peran penting media dalam mendukung pergerakan organisasi. Ia mengenang awal mula berdirinya NU Online yang dimulai dari ruang kecil di lingkungan PBNU sebagai bagian dari LTN PBNU, melalui penerjemahan dan pengembangan website.


"Dengan media digital, biaya jauh lebih murah dibandingkan cetak. Dan hari ini NU Online telah berkembang menjadi aplikasi keislaman terbaik di Indonesia, dengan pengguna yang terus bertambah setiap bulannya," katanya.


Terkait tumbuhnya jumlah kontributor di berbagai daerah, ia mengingatkan pentingnya manajemen dan pembinaan yang baik, agar kualitas jurnalistik dan semangat Nahdliyin tetap terjaga.


Menulis Bersanad
Sementara itu, Direktur NU Online, Hamzah Sahal, menyampaikan tantangan besar dalam mengenalkan nilai-nilai NU kepada generasi muda, terutama Gen-Z yang belum pernah menyaksikan kepemimpinan Gus Dur.


Ia menegaskan pentingnya penerusan perjuangan melalui karya tulis dan konten digital agar Nahdlatul Ulama tetap relevan di era modern.


Hamzah Sahal mengungkapkan bahwa saat ini pekerja media menghadapi kesulitan besar, dengan banyaknya pekerja media yang kehilangan pekerjaan.


Meski demikian, NU tetap berkomitmen melanjutkan perjuangan informasi dan dakwah. Menjelang Ramadhan 2025, NU Online juga tengah menjalankan proyek Koin NU digital di tujuh PCNU cabang sebagai upaya mendokumentasikan sejarah dan profil PCNU secara digital.


“Sanad menulis kita harus jelas dan kuat, sesuai semboyan ‘Ber-Islam Bersanad’, meski dilakukan secara online,” kata Hamzah.


Ia juga menyoroti peran penting NU Care-LAZISNU sebagai lembaga filantropi yang kini menjadi gerakan pengumpul dana receh terbesar di Indonesia.


Workshop ini diharapkan menjadi momentum penting bagi penguatan jurnalistik filantropi di lingkungan NU dan semakin mempererat ukhuwah antar sesama pegiat media serta pengelola lembaga sosial keagamaan.


Wakil Ketua PCNU Cilacap KH Khazam Bisri, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada penyelenggara atas kepercayaan yang diberikan kepada Cilacap sebagai tuan rumah acara penting tersebut.


Gus Khazam menegaskan bahwa tradisi jurnalistik merupakan bagian dari sejarah panjang NU, yang dapat dilacak sejak awal berdirinya Nahdlatul Ulama melalui semangat Tashwirul Afkar, yakni penyebaran pemikiran untuk kemaslahatan umat.


“Media menjadi prioritas kami untuk membangun informasi yang kredibel dan terpercaya, terutama menghadapi maraknya konten di media sosial yang belum tentu akurat,” ujar KH Khazam.


Ia juga berharap kegiatan ini dapat memotivasi para peserta dan komunitas di Cilacap dalam mengembangkan jurnalistik filantropi yang bermanfaat. 


Workshop Jurnalistik Filantropi bertema Menulis Kebaikan, Menyuarakan Kepedulian berlangsung hingga Ahad, 25 Mei 2025. Workshop juga menghadirkan jurnalis senior sekaligus pembawa acara Kick Andy, Andy F. Noya, yang dikenal luas atas kiprahnya dalam mengangkat kisah-kisah inspiratif dan penuh kepedulian.


Hadir juga sebagai narasumber Pimpinan Redaksi NU Online, Ivan Aulia Ahsan; Jurnalis NU Online, Suci Amaliyah; dan Kabiro NU Online Jateng, Lukman Hakim.